Ketupat pun, lanjut Rizal, tak hanya ditemukan pada saat Hari Raya Idul Fitri, tapi biasanya masyarakat Betawi sudah menyiapkan ketupat untuk malam Nisfu Sya'ban dan 15 hari menjelang lebaran.
3. Aneka Manisan
Masyarakat Betawi sangat menyukai hidangan manisan. Manisan, kata Rizal, dianggap dapat lebih memaniskan hidup mereka di masa yang akan datang. Terdapat dua macam manisan khas Betawi, yakni manisan kering dan manisan basah. Seperti manisan pepaya hingga yang paling wajib adalah manisan buah atep atau yang biasa dikenal dengan kolang kaling.
4. Kue Satu
Kue satu memang cukup jarang ditemui. Kue satu yang terbuat dari tepung kacang hijau yang digerus dengan gula ini, menurut Rizal, menjadi simbolisasi rentannya ibadah puasa yang dijalani selama sebulan. Kue satu memiliki beragam motif, seperti hewan atau bunga.
5. Kue Keranjang (Kue Cina)
Tak hanya pada hari Raya Idul Fitri, kue keranjang mungkin sering kita lihat saat hari-hari besar Tionghoa. ya, kue ini menurut Rizal memang lahir dari percampuran budaya Betawi dan Cina.
Kue keranjang yang mendapat nama dari wadah cetaknya yang berbentuk keranjang, adalah kue yang terbuat dari tepung dan gula, serta mempunyai tekstur yang kenyal dan lengket. Rizal menambahkan, kue ini dianggap dapat merekatkan silurahmi dan jalinan persaudaraan siapapun yang memakannya.