Suara.com - Hari ini, 80 tahun yang lalu, desainer fashion ternama Giorgio Armani lahir di Piacenza, Italia.
Namanya tentu tidak asing bagi Anda. Armani merupakan salah satu pemegang merek fashion paling terkenal di seluruh dunia yang banyak dipakai kalangan menengah ke atas.
Pada tahun 2001, Armani disebut-sebut sebagai desainer Italia paling sukses. Pada tahun 2013, keuntungan pribadinya mencapai Rp98 triliun.
Armani muda mengenyam pendidikan di fakultas kedokteran Universitas Milan. Namun, pada tahun 1953, dirinya keluar kuliah dan bergabung dengan kemiliteran. Karena kemampuannya dalam bidang medis, dirinya ditugaskan di sebuah rumah sakit militer di Verona. Namun, seiring perjalanan kariernya, Armani memutuskan pindah bidang kerja.
Awalnya, ia bekerja sebagai pegawai toko pakaian di Milan. Di situlah Armani menimba banyak sekali ilmu mengenai desain dan pemasaran produk industri fashion. Berbekal keahlian baru, Armani bekerja ke perusahaan fashion Nino Cerruti.
Sembari bekerja, Armani menyambi kerja sebagai perancang lepas bagi 10 perusahaan lainnya. Dengan bantuan Sergio Galeotti, seorang rekannya, Armani mendirikan perusahaannya sendiri, Giorgio Armani S.p.A. Koleksi fashion lelaki pertamanya diluncurkan pada tahun 1976.
Sejak saat itu, usaha Armani berkembang pesat. Armani bahkan berkolaborasi dengan perusahaan kosmetik L'Oreal untuk membuat parfum. Bidang usaha Armani pun kian beragam. Tidak sekedar membuat fashion khusus lelaki, namun juga perempuan dan anak-anak.
Kepak sayap Armani kian mantap. Berbagai bidang ia rambah, termasuk industri perfilman. Armani dipercaya untuk merancang kostum para pemain film American Gigolo (1980). Perancang Italia itu juga didaulat untuk membuat kostum film The Untouchables (1987). Memasuki tahun 90an, Armani menembus pasar Jepang, Cina, dan Amerika Serikat. Tak hanya pakaian, Armani juga membuat kacamata dan aksesoris ski.
Armani juga dikenal melakukan banyak inovasi, baik dalam bidang fashion maupun pemasarannya. Armani adalah perancang pertama yang tidak merekrut model dengan indeks massa tubuh kurang dari 18.
Kebijakan itu diambil Armani pascaskandal tewasnya seorang model yang meninggal akibat diet ketat demi memenuhi tuntutan dunia fashion. Armani juga menggandeng Samsung untuk memproduksi smartphone signature Giorgio Armani.