Suara.com - Kurma, buah yang satu ini sering dipilih untuk berbuka puasa. Mungkin megikuti kebiasaan Nabi Muhammad SAW yang menjadikan kurma sebagai makanan 'wajib' saat berbuka seperti disebutkan dalam sebuah hadits.
“Rasulullah SAW berbuka puasa dengan beberapa biji buah kurma sebelum sembahyang. Sekiranya tiada terdapat kurma, maka Baginda akan berbuka dengan beberapa biji anggur. Sekiranya tiada anggur, maka beliau meminum beberapa teguk air.“
Mengapa kurma dipilih untuk berbuka? Karena mengonsumsi kurma berarti akan segera menyuntikkan energi karena kurma bisa langsung dicerna. Ini karena kandungan gula monosaccharide yang sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dibanding pisang.
Kandungan gula ini akan serta merta diserap oleh tubuh. Berbeda dengan kebanyakan buah-buahan lain yang mengandung sukrosa (disaccharide), yang harus dipecahkan dahulu sebelum bertukar menjadi monosaccharide lalu diserap tubuh, atau makanan berlemak atau gorengan yang “lambat untuk dicerna”.
Selain itu kurma juga kaya serat dan potassium. Kurma biasa dimakan tanpa membuang kulitnya dan pada kulitnya itulah terkandung serat, baik serat larut maupun tak larut. Setiap 100gram kurma mengandung 8gram serat. Jauh lebih tinggi dibanding pisang yang hanya terdapat 2,6 gram serat.
Potasium adalah elektrolit yang akan menyeimbangkan kandungan air dalam tubuh di saat konsumsi air kurang seperti saat berpuasa. berbuka dengan beberapa biji kurma dan air hangat dipercaya akan segera mengembalikan energi bagi tubuh. Potassium juga membantu pembentukan otot termasuk otot jantung dan sistem saraf. Jadi berbukalah dengan kurma! (islamweb.net)