Ngabuburit Asyik di Masjid Istiqlal

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 04 Juli 2014 | 16:58 WIB
Ngabuburit Asyik di Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal (Foto: suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat itu, waktu Ashar baru saja lewat.  Tapi Masjid Istiqlal, mulai dipadati pengunjung. Tak hanya mereka yang ingin beribadah, sejumlah wisatawan mancanegara tampak berkeliling di masjid terbesar di kawasan Asia Timur ini, dipandu oleh guide-nya masing-masing.

Usai menjalankan salat Ashar, beberapa jamaah melanjutkan dengan beri'tikaf dengan membaca Alquran. Suaranya yang lamat-lamat membuat suasana terasa syahdu.

Menurut Humas dan Protokol Masjid Istiqlal, H. Abu Hurairah Abdul Salam, MA Masjid Istiqlal akan semakin ramai menjelang adzan Magrib. Masjid yang dibangun pada tahun 1961 ini menjadi tempat ngabuburit favorit.

Selain tempatnya yang teduh, sehingga asyik untuk i'tikaf, pengelola Masjid Istiqlal juga menyediakan menu berbuka puasa untuk 3000 jamaah.

Masjid bergaya arsitektur modern ini dirancang oleh Frederich Silaban, arsitek asal Jerman yang memenangkan sayembara rancang bangun yang diketuai langsung oleh Presiden Soekarno.

Dari luar penampilan fisik Masjid Istiqlal ditandai oleh bangunan utama yang bermahkota sebuah kubah besar berdiameter 45 meter serta menara tunggal yang menjulang setinggi 96,66 meter di sudut selatan masjid.

Sebanyak 12 tiang yang menopang kubah ini menjadi ciri khas interior Masjid Istiqlal. Lantai masjid dilapisi oleh marmer. Ornamen geometrik dari baja antikarat, turut menjadi ciri masjid yang mampu menampung 200.000 jamaah ini.

Masjid Istiqlal, kini menjadi salah satu tujuan wisata bagi para pelancong dalam dan luar negeri yang sedang berkunjung ke Jakarta. Pengunjung tak hanya dari kaum muslim saja, non muslim juga banyak yang berkunjung ke masjid ini.

"Pengunjung non muslim tetap harus mengikuti aturan, yakni melepaskan alas kaki, serta mengenakan pakaian yang sopan dan pantas. Kalau mereka datang dengan pakaian yang kurang pantas, kami akan pinjamkan sarung atau kerudung," ujar Abu.

Dan menyambut Ramadan tahun ini, Masjid Istiqlal menyiapkan serangkaian kegiatan. Salah satu yang rutin dilakukan ialah menyiapkan takjil berupa nasi box untuk 3000 orang jamaah setiap hari.

"Yang mau berbuka di Istiqlal silahkan datang pukul 17.00 WIB. Siapapun boleh datang, tidak peduli dia puasa atau tidak, muslim atau non muslim, kaya atau miskin. Semua boleh datang," ujarnya.

Selain itu Masjid Istiqlal juga menggelar tauziah hasanah, dzikir dan do'a sebelum azan Magrib. Dan pada tanggal 3, 8 dan 15 Juli akan ada acara khusus yang digelar kedutaan Uni Emirat Arab. "Melalui kedutaan mereka di Jakarta, mereka menyumbang 3000 nasi box dengan menu khusus yang istimewa," jelas Abu.

Pada 10 hari terakhir, Masjid Istiqlal juga menyediakan santapan sahur untuk 1000 jamaah. "Semua dana ini berasal dari umat selama satu tahun, dan kami kembalikan lagi ke umat," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI