Dosen Ini Rela Jadi Badut Demi Pengidap Demensia

Suwarjono Suara.Com
Senin, 30 Juni 2014 | 21:00 WIB
Dosen Ini Rela Jadi Badut Demi Pengidap Demensia
Ia bukan badut pesta, tapi berbagi untuk sesama. (theguardian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Profesor June Andrew dari  Dementia Services Development Centre di Universitas Stirling mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Elderflowers.

“Banyak hal yang penting dilakukan untuk pasien demensia adalah memberikan perasaan, bahwa itu sudah diselesaikan.” Menurut June Andrews, Elderflowers melakukan sesuatu yang sangat berbeda.

“Ketika pendekatan itu dilakukan dengan cara yang penuh hiburan, ternyata memberi dampak yang berbeda. Apa yang dilakukan para artis ini adalah melakukan komunikasi untuk membuat kedekatan dengan pasien, dimana orang lain justru memilih berhenti mencoba. Pasien yang tak mau bicara, biasanya memberi respon pada Elderflowers,” imbuhnya.

Lalu apakah Derbyshire pernah  gagal? Derby lalu bercerita,  “Saya ingat ketika kami mengunjungi satu unit dengan delapan pasien laki-laki yang sangat penuh tantangan. Para suster khawatir kami tak akan mengubah apapun. Tapi melakukan pendekatan terbuka dan tanpa tujuan apapun. Dan para laki-laki ini bisa merasakan itu. Kami tak melakukan sikap memberikan perhatian personal, dan kami bukan keluarga mereka. Kami adalah teman baru yang membutuhkan pertolongan mereka untuk melakukan sesuatu,” ujarnya.

Hearts & Minds baru saja  menerima penghargaan dari Paul Hamlyn Foundation, dan berhak menerima 250 ribu poundsterling untuk apa yang telah mereka  lakukan. Tanyalah, mengapa orang-orang seperti Derbyshire dibutuhkan?

Menurut Hearts & Minds, angka penderita Alzheimer dalam 40 tahun terakhir meningkat cepat. Kami tak bisa dan tak ingin mengubah itu semua, kami hanya ingin membangun komunikasi dan bersikap baik pada orang-orang penderita demensia dengan meyakinkan mereka bahwa mereka masih diberi kesempatan untuk melanjutkan hidup, untuk berkontribusi dan mengambil peran dalam kehidupan.”

Zoe Derbyshire mengakui ia kerap mendapat pertanyaan dari teman-temannya tentang apa yang ia lakukan. “Biasanya saya memilih menjelaskan agar mereka paham apa yang kami lakukan. Bagaimana kami bekerja, jadi mereka juga bisa meningkatkan hubungan dan kedekatan dengan orang terdekatnya. Memilih cara bersenang-senang sebagai salah satu cara berkomunikasi dengan orang tercintanya,” ujar Derby.

Ia menambahkan, “Ketika ayah saya didiagnosa menderita demensia, saya merasa lebih baik bisa mendapatkan cara untuk sesering mungkin bersama dia, dengan apa yang saya lakukan. Kami membutuhkan lebih banyak lagi untuk saling memahami." (theguardian)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI