Suara.com - Tak dipungkiri gelaran Piala Dunia menimbulkan euforia. Jutaan orang selalu tak sabar menunggu gelaran empat tahunan ini. Dan ketika pesta itu tiba, mereka menumpahkan segala perhatian dan sumber dayanya. Itu sebabnya, Sering dilaporkan Piala Dunia membuat menurunnya produktivitas para pekerja.
Banyak pekerja yang mengalihkan pekerjaan mereka kepada rekannya atau mereka menjadi begitu lelah keesokan harinya sehingga tidak lagi bersemangat untuk melakukan apa pun.
Mungkin ini berlebihan. Karena bisa saja orang-orang bekerja lebih keras sebelum dan sesudah pertandingan untuk mengganti waktu yang hilang. Yang pasti produktivitas industri PR meroket setiap Piala Dunia digelar. Selain itu, industri kratif juga lebih dinamis selama sebulan ini.
Tapi ada satu dampak Piala Dunia yang mungkin tak terlalu diperhitungkan orang, yakni konsumsi listrik melonjak. Perusahaan setrum Inggris, National Grid benar-benar merasakan lonjakan beban yang besar saat berlangsungnya Piala Dunia. Lonjakan terbesar yang pernah tercatat, adalah 2.800 megawatt, yakni setelah Inggris kalah adu penalti dari Jerman Barat pada semifinal 1990.
Efek ini diperkirakan karena, jutaan orang yang sebelumnya tidak melakukan apa-apa selain menonton TV secara bersamaan kembali ke peralatan listrik mereka. Teko listrik 'dituduh' menjadi penyebab utama, karena Inggris dikenal suka menghibur diri dengan secangkir teh.
Pasar saham lesu
Dampak lainnya, adalah pasar saham biasanya melemah apalagi jika timnas kalah. Dari penelitian yang dilakukan Alex Edmans, seorang profesor keuangan di London Business School, menunjukkan bahwa pasar mengalami crash kecil sehari setelah tim nasional mereka tersingkir dari turnamen sepakbola besar.
"Saya meneliti hubungan antara 1.100 pertandingan sepak bola internasional dan pengembalian saham di 39 negara. Tersingkirnya sebuah timnas dari Piala Dunia biasanya diikuti dengan melemahnya pasar saham hingga 0,5% pada hari berikutnya," tulis Edmans.
Menurut Edmans, dampak tereliminasinya sebuh tim dari gelaran Piala Dunia lebih besar dibandingkan Piala Eropa ataupun gelaran lainnya. Dan sekitar setengah dari nilai uang yang ditarik, kembali tak lama setelah itu, tapi sisanya hilang untuk selama-lamanya.
Tetapi Edmans tak melihat adanya pengaruh dari kemenangan sebuah tim. Penelitian lain menunjukkan volume perdagangan di seluruh dunia menurun selama berlangsungnya Piala Dunia. Karena perhatian pasar melayang di tempat pesta itu digelar, wah wah! (The Guardian).