Melongok Kemegahan Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 30 Juni 2014 | 11:25 WIB
Melongok Kemegahan Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri
Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri di Cinere, Depok, Jawa Barat. (Foto: Suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masjid Dian Al Mahri atau yang biasa dikenal dengan Masjid Kubas Emas, memang memiliki daya tarik tersendiri bagi umat muslim.

Tak hanya terkenal di dalam negeri, umat muslim dari negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam hingga Timur Tengah pun banyak yang tertarik mengunjungi masjid yang berdiri megah di daerah Cinere, Depok, Jawa Barat ini.

Bagaimana tidak, pasalnya Masjid berkubah emas hanya ada tujuh di dunia dan salah satunya berada di Indonesia.

Adapun enam masjid lainnya adalah Masjid Qubbah As-Sakhrah di Palestina, Masjid Al Askari di Irak, Masjid Suneri di Lahore, Masjid Sultan Singapura di Singapura, Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin dan Masjid Jami’ Bandar Sri Begawan di Brunei Darussalam.

Desain Khas Timur Tengah
Salah satu pengurus Masjid Dian Al Mahri, H Ilham menjelaskan, bahwa nama masjid diambil dari namanya pendirinya yakni Hj Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, seorang pengusaha asal Banten, Jawa Barat.

Dian sendiri, lanjut Ilham, sejak dahulu memang memiliki impian untuk membangun masjid dengan desain khas Timur Tengah yang memiliki kubah, menara, halaman dalam masjid hingga penggunaan dekoratif khas Timur Tengah.

"Masjid seluas 8000 meter persegi dan bisa menampung hingga 15.000 jamaah ini mulai dibangun pada tahun 1999 dan selesai pada tahun 2006, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha," jelasnya kepada suara.com, belum lama ini.

Masjid yang terletak di Jalan Raya Maruyung, Cinere, Kecamatan Limo, Kota Depok ini, merupakan salah satu masjid termegah di Asia Tenggara.

Jika diperhatikan, bentuk kubah utama masjid ini menyerupai kubah Taj Mahal di India.  Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter.

"Satu kubah utama dan empat kubah kecil tersebut berlapis emas dengan ketebalan 2 hingga 3 milimeter dan mozaik kristal," terang Ilham.

Lima kubah tersebut, tambah dia, melambangkan rukun Islam. Seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya diimpor dari Italia.

Masjid ini juga memiliki enam menara berbentuk segi enam yang melambangkan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter.

Selain pada kubah, material emas juga terdapat di mahkota pilar interior berupa serbuk emas, gold plating di tangga mezanin, capital, lampu gantung, ornamen kaligrafi langit-langit kubah dan ornamen dekoratif di atas mimbar mihrab.

Lampu dari Italia
Di tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton, yang didatangkan dari Italia.

Tak hanya melalui desain arsitekturnya, kemegahan juga terlihat pada suasana dan halaman masjid yang luas.

"Total keseluruhan, luasnya mencapai 70 hektare. Masjid ini dapat menampung 15.000 jamaah. Sedangkan halaman dalam masjid dapat menampung 8.000 jamaah," ujar Ilham.

Selain masjid, di kawasan sekitar masjid juga terdapat gedung serba guna yang mampu menampung 20.000 jamaah, villa, dapur umum, ruko dan rumah tinggal pendiri masjid.

Hal inilah yang membuat masjid ini diminati oleh banyak umat muslim. Selain sebagai tempat beribadah, masjid ini pun kerap dijadikan sebagai tujuan utama untuk wisata religi.

Beberapa pengunjung mengaku senang mengunjungi masjid ini. Dihalaman luar masjid pun terdapar banyak pepohonan rindang dan bunga-bunga yang tambah mempercantik suasana masjid ini.

"Saya datang dari Aceh ke Jakarta. Saya dengar ada masjid kubah emas yang megah dan besar. Sayang rasanya kalau tidak merasakan salat di masjid ini. Mudah-mudah masih punya kesempatan ke sini lagi," ujar Heni, salah satu pengunjung asal Aceh yang datang bersama keluarganya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI