Duduk di Kursi Tinggi Bisa Memotivasi untuk Menabung Lebih Banyak

Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 29 Juni 2014 | 17:14 WIB
Duduk di Kursi Tinggi Bisa Memotivasi untuk Menabung Lebih Banyak
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Alasan banyak pengeluaran membuat beberapa orang merasa sulit untuk menyimpan sebagian uang untuk keadaan darurat, tapi dengan trik sederhana bisa mengubah hal tersebut.

Peneliti menemukan bahwa dengan membuat seseorang merasa memiliki kekuatan lebih bisa menyebabkan mereka menabung lebih banyak dari penghasilannya.

Dari lima penelitian, orang yang diminta untuk duduk dikursi tinggi lebih hemat dan cermat dibandingkan yang duduk dengan posisi duduk yang lebih rendah.

"Kami tertarik untuk mengetahui apakah keputusan untuk menabung atau tidak dipengaruhi oleh bagaimana perasaan seseorang saat memutuskan untuk menabung," tulis penulis dari Stanford University, Emily N. Garbinsky dan Jennifer Aaker dan Anne-Kathrin Klesse dari Tilburg University seperti dikutip laman Daily Mail.

Selama penelitian, para penulis menemukan bahwa saat seseorang merasa memiliki kekuatan lebih, jumlah uang yang akan disimpan pun ikut meningkat.

Pada penelitian pertama, partisipan dibuat mereka berkuasa dan diminta untuk duduk di kursi yang lebih tinggi. Sedangkan partisipan lainnya dibuat lebih lemah dan diminta duduk di kursi yang lebih rendah.

Seluruh partisipan diberikan pertanyaan dan pilihan jawaban yang sama yakni apakah akan mengambil uang kompensasi secara kas atau menyimpannya dalam akun penyimpanan labolatorium.

Hasil menunjukkan bahwa partisipan yang duduk pada kursi tinggi menyimpan lebih banyak uang dibanding yang duduk pada kursi rendah.

Penelitian lainnya menyebutkan bahwa dengan membuat orang merasa lebih berkuasa hanya meningkatkan uang simpanan ketika mereka hanya diminta untuk menyimpan atau tidak diberitahu alasan menyimpan uang.

Dengan kata lain, membuat orang merasa berkuasa hanya memotivasi orang untuk menabung ketika tujuannya adalah finansial dan bukan untuk menghabiskannya di lain waktu.

Perusahaan yang menawarkan jasa finansial seperti dana pensiun bisa menggunakan hasil ini untuk membantu konsumen mereka termasuk menciptakan strategi intervensi yang efektif.

Konsumen juga bisa menggunakan hasil ini untuk mengenal lebih jauh soal hubungannya dengan uang dan kekuasaan.

"Orang yang merasa berkuasa menggunakan tabungan mereka untuk mempertahankan kekuasaan mereka saat ini. Ketika menabung tidak lagi mendukung hal tersebut, efek kekuasaan dalam menabung akan hilang," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI