Suara.com - Dunia barat memiliki kisah cinta Romeo dan Juliet, Tanah Bali memiliki kisah Jayaprana dan Layonsari. Jayaprana dan Layonsari merupakan kisah tragedi antara dua insan yang saling mencintai, tentang ego manusia dan kesetiaan seorang perempuan.
Alkisah, Jayaprana adalah seorang abdi dari kerajaan Kalianget yang cerdas, cekatan, lagi tampan. Pembawaannya ini membuat Sang Raja menganggapnya sebagai anak sendiri. Ketika Jayaprana sudah cukup umur, Raja menitahkan Jayaprana untuk mencari seorang istri.
Menuruti titah Raja, Jayaprana mulai mencari istrinya, dan akhirnya bertemu Layonsari. Ia jatuh cinta dan akhirnya meminang perempuan itu.
Terpikat dengan pesona Jayaprana, Layonsari langsung menerima pinangan itu. Jayaprana yang berbahagia karena telah menemukan belahan hatinya membawa Layonsari ke Istana untuk mendapatkan restu. Tetapi, kecantikan Layonsari membuat Raja gelap mata dan menginginkan Layonsari untuknya. Agar tidak terjadi kecurigaan, Sang Raja mengirim Patih Saunggaling untuk menghabisi nyawa Jayaprana.
Jayaprana meninggal, Layonsari pun dipinang oleh Raja. Akan tetapi, didorong rasa cintanya yang kuat pada Jayaprana, Layonsari memilih untuk mati dengan cara menusukkan keris ke dadanya.
Kisah ini ditampilkan Gigi Dance Company di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Sabtu (28/6/2014). Sebanyak 11 penari dari Gigi Dance Company membawakan kisah tragedi ini dalam sebuah pertunjukan drama musikal musical yang berlangsung
selama 30 menit.
"Melalui pertunjukan ini, kami berharap masyarakat semakin dekat dengan cerita-cerita rakyat yang ada di Indonesia,” ujar Gianti Giadi, Artistic Director Gigi Dance Company.