Benarkah Orang Menikah Karena Kesamaan DNA?

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 25 Juni 2014 | 11:40 WIB
Benarkah Orang Menikah Karena Kesamaan DNA?
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, pasangan menikah cenderung memiliki sifat yang sama. Diperkirakan ini karena mereka memiliki gen yang sama.  Dan orang-orang yang secara genetik serupa memiliki lebih banyak kesempatan untuk bertemu dan menikah.

"Ibarat pepatah, burung berbulu sama terbang bersama," kata Benjamin Domingue, dari University of Colorado-Boulder Institute of Behavioral science yang memimpin penelitian itu.

Domingue dan rekan-rekannya meneliti genetika dari 825 pasangan yang menikah untuk membandingkan 1,7 juta titik potensi kemiripan genetik.

Hasil penelitian itu dirilis pertengahan Mei lalu di jurnal Prosiding National Academy of Sciences, dan menemukan bahwa pasangan yang menikah berbagi sejumlah besar kesamaan genetik.

"Gen mendorong begitu banyak hal yang dapat mencipta peluang dan hasil yang menentukan dengan siapa seseorang akan menikah," kata Domingue.

Menurutnya, kesamaan genetik turut menentukan dengan siapa seseorang akan bertemu. "Orang-orang dengan gen lebih mirip akhirnya menemukan pasangan dengan pendidikan yang sama, yang menempatkan mereka dalam situasi sosial yang sama," jelasnya.

Orang juga cenderung menikahi mereka yang berasal dari ras, etnis dan bahkan ukuran tubuh yang setipe. "Bahkan gen-gen juga dapat membentuk perbedaan biologis yang lebih halus yang menarik orang untuk bersama-sama bahkan dengan cara yang belum mereka pahami," tambah Domingue.

Ia mencontohkan, gen dapat menentukan apakah calon pasangan potensial berbagi tinggi atau berat badan, latar belakang etnis, agama atau tingkat pendidikan.

Namun kesamaan yang ditemukan di antara pasangan yang sudah menikah tidak sedalam antara saudara kandung. Saudara kandung rata-rata memiliki sekitar setengah gen mereka, dengan variasi antara 40 persen sampai 60 persen.

"Sedangkan kami melihat rentang kesamaan antara pasangan yang sudah menikah jauh lebih kecil, meski ada kesamaan gen pada pasangan itu," ujarnya.

Menurut Domingue, kemungkinan kesamaan genetik berdampak pada kesamaan pendidikan mencapai 30 persen.

Namun hipotesa ini diragukan. "Karena keadaan hidup ini memainkan peran besar dalam menentukan mitra seumur hidup, mungkin menyesatkan untuk mengatakan orang memilih pasangan berdasarkan kemiripan genetik, kata Neil Risch, direktur Center for Human Genetics di Universitas California.

Menurut Risch, dalam populasi yang etnis dan geografisnya sangat terstruktur seperti Chicago misalnya, sangat mungkin terjadi pernikahan antara mereka yang datang dari satu daerah yang sama. Ini akan menyebabkan korelasi yang signifikan untuk faktor genetik membedakan kelompok-kelompok etnis. "Tetapi tidak ada hubungannya dengan ciri-ciri atau karakteristik yang mendasari pemilihan pasangan. Ini mungkin hanya lebih merupakan masalah geografi lokal," katanya. (easygoodhealth.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI