Suara.com - Piala Dunia atau sepak bola tak melulu soal pertandingan di lapangan. Ada banyak hal yang terjadi di luar lapangan. Mulai dari kekerasan, meningkatnya konsumsi alkohol hingga urusan ranjang. Sebuah penelitian terbaru menyebutkan "Kita memiliki lebih banyak bayi sembilan bulan setelah digelarnya Piala Dunia."
Upps, benarkah? Benar, dan kita tak butuh statistik untuk membuktikan bahwa orang suka 'berkreasi' ketika mereka merasa bahagia, optimistik dan sedikit mabuk. Sejarah mencatat, terjadi 'baby boom' di Inggris, sembilan bulan setelah gelaran Piala Dunia 1966 (saat Inggris keluar sebagai juara) dan Piala Dunia 1970. Kecenderungan serupa dilaporkan juga terjadi di sejumlah negara.
Angka kelahiran di Jerman dilaporkan meningkat 10 hingga 15 persen, sembilan bulan setelah sukses menggelar Piala Dunia 2006. Sebagai tuan rumah, Jerman harus puas di tempat ketiga setelah di perebutan tempat ketiga berhasil menundukkan Portugal 3-1.
Tahun lalu, British Medical Journal juga merilis hasil penelitian yang menyebut kehadiran seorang pemain favorit akan mendorong pencinta bola untuk memiliki keturunan. Dugaan itu bisa dijelaskan sebagai berikut. Setelah Andrés Iniesta menciptakan gol untuk Barcelona di babak semifinal Liga Champions pada 2009, angka kelahiran di catalonia meningkat hingga 45 persen dibanding kondisi normal!
Itu mungkin berlebihan. Tapi penelitian menemukan peningkatan kelahiran hingga 16 persen di dua pusat medis Catalan, sembilan bulan setelah pertandingan. "Euforia yang mengiringi sebuah kemenangan, bisa mendorong pencinta bola untuk merayakannya dengan bermesraan," demikian hipotesa penelitian tersebut.
Maka The Guardian menulis, "Jika Inggris meraih hasil memuaskan di Brasil, maka kita mungkin mengalami ledakan kecil pada musim semi mendatang." Sayang Inggris sudah harus angkat koper, karena kalah di dua pertandingan penyisihan grup. (The Guardian)