Suara.com - Program Coordinator untuk Indonesia SeGar (segar dan bugar), dr. Sophia Hage menjelaskan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia masih dalam kategori masyarakat yang kurang gerak.
Data Riskesdas 2013 memperlihatkan lebih dari 44 persen masyarakat Jakarta masuk dalam kategori aktivitas fisik yang kurang.
"Bahkan secara nasional mencapai 73,9 persen," jelasnya saat hadir dalam peluncuran program Active Park di Taman Tebet, Jakarta, Minggu (16/6/2014).
Di sisi yang lain, kata Sophia, kondisi tersebut (kurang gerak) sebenarnya erat kaitannya dengan risiko terkena berbagai penyakit tidak menular, seperti diabetes, hipertensi, bahkan gangguan jantung.
World Health Organization (WHO) dalam laporannya: Global Health Risk: Mortality and Burden of Deases Attributable to Selected Major Risks menyebutkan bahwa kurang gerak (physical inactivity) termasuk sebagai penyebab kematian pada urutan keempat teratas di dunia.
"Karenanya perlu upaya serius untuk terus mengingatkan masyarakat pentingnya hidup dengan aktifitas fisik yang cukup," tutupnya.