Suara.com - Mulai Jumat (13/6/2014) dini hari tadi ini, gelaran akbar Piala Dunia 2014 resmi dibuka. Ada 12 kota yang bakal menjadi tuan rumah pesta empat tahunan ini. Salah satunya adalah Rio de Janeiro. Stadion "Maracana" di Rio de Janeiro akan menjadi tempat digelarnya Final Piala Dunia 2014 pada 13 Juli mendatang, serta enam pertandingan penyisihan lainnya.
Bagi penggemar bola, Rio adalah surga. Pasalnya kota terbesar di Brasil ini menjadi rumah sejumlah klub ternama seperti Flamengo, Botafogo, Fluminense and Vasco de Gama. Di kota ini juga dua legenda bola Pelé dan Romario mencatatkan gol ke-1000 mereka.
Jadi inilah kesempatan bagi Anda para penggemar bola untuk menziarahi situs-situs bersejarah itu. Anda juga bisa berlama-lama menikmati Stadion Maracana, sambil minum bir atau mencicipi caipirinha di antara kelompok kecil botecos, sports bar ataupun restoran yang banyak terdapat di sebelah barat dan selatan stadion.
Tetapi berkunjung ke Rio, bukan melulu soal bola. Ada banyak hal menarik yang bisa Anda lakukan di sini. Kehidupan malam dan keindahan alam Rio sungguh sayang dilewatkan. Apalagi layanan transportasi di sini sudah sangat maju dibanding Jakarta.
Dari Rio tersedia kereta bawah tanah ke pantai Copacabana dan Ipanema. Jadi jangan lupa membawa sandal jepit, handuk pantai, baju renang, sepatu dansa, pelatih dan sweater untuk malam hari. Jangan lupa juga membawa cukup uang, karena Rio adalah salah satu kota paling mahal di Brasil.
Lalu seperti apa sih jalan-jalan di Rio? Kondisi alam Rio sangat indah, gabungan antara pasir keemasan, laguna yang menakjubkan dan hutan pegunungan yang merupakan rumah bagi toucans dan monyet capuchin. Keindahannya membuat Rio menjadi salah satu taman bermain yang besar di dunia. Selama bulan Juni dan Juli ini, Rio de Janeiro sedang musim hujan. Tetapi suhu udara masih berada di kisaran 25C, sehingga masih tergolong sejuk.
Rio juga menjadi tuan rumah berbagai karnaval. Rio adalah rumah dari samba, choro dan gaya musik bosanova, dan berbagai variasi jazz terdengar di bar-bar dan klub-klub Lapa.
Tapi Rio juga menyimpan kekunoan dalam berbagai bangunan kolonial yang banyak ditemui di pelabuhan dan pusat kota. Bangunan kuno ini mengingatkan pengunjungnya pada satu masa, ketika perdagangan budak masih marak.
Keluar dari kota Rio, adalah surga bagi para pendaki. Bila berangkat pagi-pagi Anda bisa mengakrabi pegunungan Dois Irmãos, Corcovado atau Pedro Bonita, dan masih bisa kembali ke pusat kota tepat pada saat makan siang.
Anda juga bisa ke Petropolis (kediaman musim panas para aristokrat Brasil yang dibangun pada abad ke-19). Petropolis bisa dicapai tiga jam perjalanan dengan menggunakan bus. Anda juga bisa berasyik masyuk di gunung Theresopolis. Atau menyewa perahu dan berlayar ke pulau-pulau terdekat.
Namun, Anda tetap harus waspada. Karena ketimpangan dan kejahatan tetap masalah serius di Rio. Tetapi ini bukan masalah besar khan? (The Guardian)