Suara.com - Karena kopi bukan hanya seni memanggang dan menyeduh. Tetapi ada banyak faktor yang menentukan sedapnya secangkir kopi termasuk sains. Maka dari itu lahirlah Crematology, tempat ngopi yang homy di Jalan Suryo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Awalnya kami ingin menangkap para profesional yang bekerja di seputaran CBD Sudirman. Namun pada perkembangannya konsumen yang datang dari kelompok yang lebih luas," ujar Alexis J. Purnama, satu dari tiga penggagas Crematology kepada suara.com.
Ada tiga nama di balik lahirnya Crematology yang resmi dibuka Desember tahun lalu. Selain Alexis, dua nama lainnya adalah Elliot Danernas dan Marquez Erickson.
Tempat ngopi ini terasa begitu homy. Begitu kaki masuk, mata saya langsung menangkap jejeran sofa berlatar pantry. Samar-samar, alunan musik menyapa telinga saya. Semua itu membuat saya merasa sedang bertandang ke rumah kerabat, dan bukan sedang ingin ngopi di kafe.
Alexis lantas mengisahkan, ide membuat Crematology lahir dari pengalaman mereka bertiga sebagai pekerja kreatif yang sering harus bekerja dari kafe ke kafe. Namun, sering ia tidak menemukan tempat yang benar-benar nyaman baik untuk bekerja maupun ngopi. Bisa jadi karena terlalu suasananya berisik, jumlah colokan yang tak memadai atau juga jaringan wifinya yang lemot.
"Kami ingin Crematology menjadi tempat yang nyaman. Di mana mereka yang datang betah berlama-lama di sini. Dan tetap nyaman bekerja tentunya," jelas Alexis yang dipercaya untuk menangani konsep, dan penataan interior Crematology. Itu sebabnya, Alexis memperhatikan betul detil interior. Termasuk pemilihan sofa, pernak-pernik interior hingga penataan pantrynya.
Hasilnya, terwujud dalam interior yang cozy dengan sentuhan seni di banyak sudutnya. Tak heran jika banyak fotografer yang menjadikan Crematology sebagai obyek untuk mengasah ketrampilan mereka.
Tak hanya itu, kesan rumahan ini juga diwujudkan dengan keramahan awak Crematology yang sangat personal. Tak heran jika di usianya yang baru menginjak tujuh bulan, Crematology sudah memiliki banyak pelanggan tetap. Bahkan, jika Anda sering datang jangan heran jika awak Crematology hapal dengan kopi kesukaan Anda.
Lalu bagaimana dengan kopi dan makanannya? Anda tak bakal kecewa dengan kopi Crematology yang diracik sendiri oleh Elliot. Rahasia kenikmatan adalah campuran kopi jenis arabica dan robusta. Komposisi kopi di Crematology terdiri dari 90 persen kopi arabica asal Toraja, Bali dan Papua. Sedangkan sisanya adalah kopi robusta yang didatangkan secara khusus dari satu tempat di Jawa Timur.
Makanannya juga layak mendapat acungan jempol. Bahkan hampir setiap bulan, Crematology menawarkan menu baru. "Kami selalu melibatkan pengunjung untuk menu ini. Jika memang masukan dari pengunjung negatif, kami tak segan mencoretnya," jelas Alexis. Dan untuk bulan Juni ini, menu baru Crematology adalah "Smoked salmon sandwich".
Ingin mencoba? Harga yang dipatok Crematology lumayan terjangkau kok. Anda bisa ngopi di Crematology hanya dengan mengeluarkan Rp 25.000 sudah termasuk pajak! Sedangkan kudapan dan makanan berat dibandrol antara Rp20.000 hingga Rp80.000. Jadi ke Crematology tak akan rugi!