Suara.com - Produsen tas ternama, Mulberry Kamis (12/6/2014) mengumumkan penjualannya menurun hingga 15 persen, karena kurangnya produk tas dengan harga yang lebih terjangkau. Kini produsen tas asal Inggris ini mencoba merilis koleksi baru yang lebih terjangkau demi merangkul konsumen tradisionalnya dari Inggris.
Maret lalu, Godfrey Davis kembali ditunjuk menjadi Direktur Eksekutif Mulberry menggantikan Bruno Guillon, yang mencoba menjadikan Mulberry sebagai merek kelas atas. Di bawah Guillon, selama dua musim terakhir, Mulberry fokus pada tas-tas berharga 1.000 poundsterling ke atas, dan melalaikan produk mereka yang berada di kisaran 500 hingga 800 poundsterling.
Kini tim desain Mulberry mengalihkan fokusnya untuk memproduksi tas dengan kisaran harga itu demi merangkul kembali kelompok menengah Inggris. Bahkan dalam program potongan harga yang ditawarkan di situs resmi Mulberry, harga telah diturunkan ke 770 pounsterling dari sebelumnya 1.100 poundsterling untuk beberapa item klasik seperti Bayswater, Alexa dan Del Rey bags.
Mulberry menyebut koleksi baru "Tessie" harganya berkisar antara 495 poundsterling (untuk tas tangan kecil) dan 595 pounsterling untuk tote bag. Koleksi ini disebut mendapat sambutan hangat dan tengah disiapkan untuk toko baru di Paris.
Davis mengakui pihaknya telah salah mengambil keputusan, dengan mengikuti produsen tas-tas mewah, yang mendongkrak harga tas mereka demi menangkap kelompok kaya baru di Timur Tengah dan Cina.
April lalu Davis sudah memperkirakan, pengenalan produk dengan harga yang lebih terjangkau akan mempengaruhi pendapatan. Tetapi dalam jangka panjang ini akan 'menghidupkan' kembali merek Mulberry. Davis tak salah, lpaoran penjualan yang dirilis Kamis (12/6/2014) menyebut penjualan turun 15 persen. Sedangkan keuntungan turun menjadi 14 juta pounsterling dari sebelumnya 26 juta pounsterling tahun sebelumnya.
Namun Davis optimistis, koleksi untuk musim semi/dan musim panas tahun depan bakal mendapat sambutan positif oleh konsumen. (The Guardian)