Suara.com - Mulai Senin (9/6/2014) ini jalur pendakian di Gunung Semeru yang memiliki kembali dibuka, setelah seorang pendaki, Aziz Aminudin (23) yang sempat hilang akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat Selasa (3/6/2014) lalu.
"Mulai hari ini jalur pendakian Semeru dibuka lagi untuk umum setelah tim SAR dan petugas menemukan pendaki yang sempat hilang dalam kondisi selamat," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari.
Ayu mengatakan pihak TNBTS tidak terburu-buru membuka jalur pendakian, karena masih ada beberapa tim SAR yang melakukan pembersihan di jalur pendakian gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang, Jawa Timur, itu.
"Petugas juga melakukan sterilisasi dan membersihkan kawasan taman nasional agar tumpukan sampah di kawasan pendakian berkurang," ujar Ayu. Menurutnya, setelah dibuka secara resmi pada 5 Mei 2014, jalur pendakian Semeru menjadi padat sehingga banyak pendaki yang mencoba jalur lain selain yang ditetapkan TNBTS.
"Kasus yang dialami Aziz diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi pendaki lainnya untuk tidak berbuat semaunya dan pendaki diimbau menjaga kelestarian kawasan taman nasional dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat, sehingga sampah disarankan untuk dibawa turun kembali," ujarnya.
Ayu juga mengimbau kepada para pendaki untuk mematuhi rekomendasi TNBTS terkait dengan batas pendakian hingga di Kalimati dan melarang para pendaki untuk naik ke puncak Semeru (Mahameru) karena berbahaya seiring dengan statusnya masih Waspada (Level II).
"Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan pendakian hingga Kalimati karena status Gunung Semeru masih Waspada, sehingga masyarakat atau pendaki tidak boleh melakukan aktivitas radius empat kilometer dari puncak Semeru," katanya. (Antara)