Suara.com - Produsen mainan terkenal, Lego akan meluncurkan seri ilmuwan perempuan setelah menjaring ide secara online, lewat situs Lego Ideas. Seri tokoh ilmuwan perempuan ini diumumkan Selasa (3/6/2014), dan akan terdiri dari serangkaian boneka ilmuwan perempuan dan alat-alat laboratorium mereka.
"Kami bangga bisa merilis set terbaru yang terdiri dari tiga ilmuwan, berjudul Research Institute," demikian pernyataan resmi Lego di situsnya. Model ini, demikian pernyataan tersebut, terdiri rangkaian yang inspiratif baik bagi anak-anak maupun orang dewasa.
Pernyataan itu juga menyebutkan desain akhir, harga dan ketersediaan masih sedang dalam pembahasan tapi diharapkan sudah akan dirilis Agustus 2014.
Proyek bertema sains ini diusulkan Dr Ellen Kooijman, seorang ahli geokimia di Stockholm, Swedia. Koijman sebelumnya mengkritik kesenjangan gender dalam mainan yang diproduksi Lego selama ini. Proposal yang diusulkan Ellen Kooijman mengalahkan enam proposal lainnya, termasuk satu set Sherlock dan Legend of Zelda set.
Serial baru ini, akan terdiri seorang astronom perempuan dengan teleskop, seorang ahli palaeontologi dengan kerangka dinosaurus dan seorang ahli kimia di laboratorium .
Dalam proposalnya, Kooijman menulis motto serial ini cukup jelas, yakni menjelajahi dunia dan luar angkasa. Di blognya, Kooijman mengakui kesenjangan gender dalam mainan Lego. "Sebagai seorang ilmuwan perempuan saya melihat adanya stereotip pada kaum perempuan. "Menurut saya, cukup logis untuk mengusulkan satu set kecil figur perempuan dalam profesi yang lebih menarik," ujarnya.
Selama ini, perusahaan mainan asal Denmark ini banyak dikritik karena dinilai bias gender. Lego dinilai lebih mengutamakan anak laki-laki. Bahkan serial untuk perempuan, yang dinamai Lego Friends, juga menampilkan perempuan ramping dengan profesi yang dibatasi di salon kecantikan, pusat perbelanjaan ataupun toko roti.
Perdebatan ini mendorong Charlote Benjamin, seorang gadis berumur tujuh tahun menulis surat ke 'Lego Ideas' menanyakan mengapa ada lebih banyak Lego untuk anak laki-laki ketimbang anak perempuan.
Dalam suratnya, Charlotte menyesalkan bagaimana Lego menggambarkan anak perempuan lebih banyak duduk di rumah, tamasya, belanja dan tidak punya pekerjaan. Sedangkan anak lelaki berpetualang, punya pekerjaan atau bahkan seorang pahlawan yang menyelamatkan orang lain.
Lego Ideas adalah sebuah situs di mana masyarakat bisa mengungkapkan ide-ide tentang mainan yang mereka inginkan. Proyek ini telah menerima 10.000 masukan yang kini sedang direview oleh sebuah dewan yang beranggotakan para desainer dan pihak pemasaran. Jadi mari kita tunggu serial terbaru Lego. (The Guardian)