Suara.com - Perusahaan riset Dinar Standard mengungkapkan hasil surveinya bahwa makanan halal merupakan pertimbangan utama para wisatawan muslim berkunjung ke suatu negara.
"Kami melihat makanan halal merupakan yang paling dicari oleh wisatawan muslim," kata Direktur Utama Dinar Standard, Rafi-uddin Shikoh pada diskusi bertajuk "Meningkatkan Komunikasi Efektif untuk Mempromosikan Pariwisata Syariah" dalam rangkaian Konferensi Internasional Wisata Syariah di Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Ia menyebutkan bahwa makanan halal menempati urutan pertama sebanyak 66,8 persen, diikuti dengan keterjangkauan harga 52,9 persen, keramahtamahan 49,1 persen, kenyamanan 45,5 persen dan kebutuhan lainnya seperti hotel dan pilihan destinasi.
Rafi-uddin menilai pengetahuan terhadap kebutuhan turis yang berbeda, merupakan salah satu strategi dalam mempromosikan pariwisata di suatu negara.
"Tidak semua turis muslim memiliki kebutuhan yang sama, untuk itu penting memahami dan menekankan pada kebutuhan berbeda," katanya.
Selain memahami karakter wisatawan, lanjut Rafi-uddin, strategi lainnya yang perlu ditekankan, yakni menyesuaikan pasar dengan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dan strategi komunikasi.
"Yang harus dijaga juga adalah kepercayaan, wisatawan muslim biasanya berasumsi dan masih bertanya apakah makanan itu halal, dengan menyesuaikan ke pasar OKI, wisatawan akan yakin," imbuhnya. (Antara)