Apartemen di Barcelona Ini Tidak Memiliki Aliran Listrik

Esti Utami Suara.Com
Senin, 02 Juni 2014 | 17:40 WIB
Apartemen di Barcelona Ini Tidak Memiliki Aliran Listrik
Ilustrasi. (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memasuki apartemen Arnau dan Marcel di El Clot, Barcelona, Spanyol, terasa sedikit keanehan. Ada kesunyian yang sangat terasa seolah apartemen itu tidak berada di kota yang sibuk macam Barcelona.

Sebuah kompor yang biasa digunakan saat berkemah tampak di dapur. Tak terlihat ada mesin cuci, kulkas, pesawat televisi apalagi home theatre  di apartemen itu. Yang ada hanyalah sebuah radio tua yang sudah mati.

Marcel mengisahkan, ia bertahan dalam kondisi ini sejak enam bulan lalu, ketika petugas PLN setempat memutus aliran listrik karena penghuni lama menunggak rekening listrik selama setahun.

"Awalnya tak mudah menghadapi kondisi ini," ujarnya sambil menambahkan karena aliran listrik tak kunjung tersambung mereka pun kreatif mencari jalan keluar.
Satu hal yang tersulit, menurut Arnau, adalah urusan makanan. Mereka tidak bisa lagi menyetok bahan makanan maupun dengan leluasa memasak. Sehingga Marcel dan Arnau harus mengubah diet mereka.  Mereka tak lagi sering makan daging, dan hanya membeli makanan secukupnya agar tidak busuk. Mereka juga hanya membeli buah-buahan segar.

Untuk penerangan, awalnya mereka menggunakan lilin. Tapi lama-kelamaan ini terasa mahal, sehingga mereka berusaha menemukan penggantinya.  Baik Arnau maupun Marcel bukanlah teknisi, tetapi mereka cepat belajar, dan banyak bertanya kepada mereka yang lebih tahu.

Panel matahari pernah dicoba, tetapi tetap terasa mahal. Hingga akhirnya Arnau dan Marcel berhasil membuat pembangkit dengan menggunakan sepeda dan sebuah baterai mobil berdaya 12 volt.

"Dengan bantuan tutorial dari YouTube, kami berhasil membangun pembangkit dari sepeda untuk mengisi baterai komputer dan telepon seluler kami," terang Arnau.  Pembangkit ini juga mampu menyediakan aliran listrik untuk menyalakan lampu.

Dengan mengayuh sepeda itu selama setengah jam mampu mengisi baterai hingga penuh.  "Kemudian kami mengubahnya ke daya 220 volt untuk menyalakan lampu dan kebutuhan lainnya," tambah Arna sambil menambahkan kadang ia memanfaatkan perpustakaan untuk men-charge baterai laptopnya.

Untuk urusan mencuci baju, Marcel dan Arnau emmanfaatkan jasa laundry kiloan yang banyak tersedia di kawasan itu.  Tidak tersedianya aliran listrik justru membuat Arnau dan Marcel lebih kreatif dan bijak menggunakan energi.  "Kita sering tak menyadari pentingnya sesuatu, hingga kita tak memilikinya," ujar Marcel. Satu manfaat lain tak adanya aliran listrik, adalah mereka lebih banyak bersosialisasi dibanding sebelumnya. (vise.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI