Emosi Perempuan Lebih Menentukan Kebahagiaan dalam Perkawinan

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 28 Mei 2014 | 14:15 WIB
Emosi Perempuan Lebih Menentukan Kebahagiaan dalam Perkawinan
Ilustrasi pasangan (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - "Istri bahagia, hidup pun akan bahagia" atau "Istri bahagia perkawinan akan bahagia". Ungkapan ini sesuai dengan temuan  peneliti dari UC Berkeley baru-baru ini. Penelitian itu mengungkap, menjaga emosi perempuan menjadi faktor penting  untuk mewujudkan sebuah perkawinan yang  bahagia.

Penelitian itu, mengungkap baik lelaki maupun perempuan sama-sama bisa kehilangan kontrol saat terjadi adu argumentasi.
Tetapi dalam jangka panjang, laki-laki hampir tak memiliki 'masalah' emosional pada kebahagiaan dalam sebuah pernikahan.

Penelitian yang dilakukan sejak 1989 ini melibatkan 80 pasangan, dan makin menguatkan anggapan lama bahwa istri adalah "pembawa damai" dalam perkawinan. Psikolog Robert Levenson, yang terlibat dalam penelitian itu menjelaskan, ketika istri menawarkan solusi umumnya lelaki lebih mudah menerima sehingga membantu menyelesaikan konflik.

"Sebaliknya bila suami yang menawarkan solusi, mereka sering dikritik melompat ke masalah atau menawarkan pemecahan yang terlalu cepat," ujarnya.

Namun, Claudia Haase, asisten penelitian ini menyebut peran gender telah bergeser beberapa tahun belakangan ini. Dinamika pasangan setengah baya dalam sampel mungkin tidak mencerminkan pasangan muda saat ini.

Banyak pasangan muda, ujarnya, mengalami kesetaraan gender dalam hubungan mereka. Di mana masing-masing bisa secara terbuka mengekspresikan pendapat mereka. "Sehingga tidak ada satu pihak yang secara konsisten memainkan peran sebagai pembuat perdamaian atau pengambil keputusan," ujarnya.

Menurut Haase, menjaga pikiran terbuka dan mencoba untuk menempatkan diri pada posisi pasangan adalah nasihat yang baik bagi pasangan dalam menghadapi perbedaan pendapat. (askmen.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI