Mengintip "Museum Patah Hati" di Zagreb, Kroasia

Esti Utami Suara.Com
Senin, 26 Mei 2014 | 13:56 WIB
Mengintip "Museum Patah Hati" di Zagreb, Kroasia
Ilustrasi (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap orang mungkin pernah merasakan patah hati. Lalu apa yang akan disimpan seseorang untuk 'memanifestasikan' rasa patah hatinya? Surat cinta yang dirobek, boneka beruang yang pernah menjadi tanda cinta, gaun pengantin atau bahkan furniture yang rusak?

Anda mungkin tak percaya. Tetapi itulah sebagian dari koleksi "Museum Patah Hati" di ibukota Kroasia, Zagreb. Benda-benda itu menjadi berarti karena ada kisah yang menyertainya. Karena saat menyumbangkan benda-benda itu, para pengirim juga menuliskan kesaksian mereka tentang emosi dan romansa di balik benda-benda itu.

"Koleksi di sini mewakili berbagai tahap putus hubungan, dan bagaimana para pelakunya melewati masa sulit itu," ujar Drazen Grubisic, seorang desainer dan seniman yang turut mendirikan museum ini pada 2010 lalu.

Grubisic menjelaskan museum ini memamerkan 100 relik dari hampir 1000 benda kiriman yang diterima dari seluruh penjuru dunia. Wujudnya beragam dan beberapa di antaranya sangat lucu. Seperti pengikat kaus kaki, dengan catatan "Sayang saya tak pernah memilikinya. Hubungan mungkin akan bertahan jika saya memilikinya."

Tetapi ada juga yang pahit. Seperti misalnya, sebuah taman taman yang emlayang di atas sebuah mobil yang dikemudikan seorang laki-laki atau tepatnya suami yang berubah menjadi tak berperasaan dan harus berakhir dengan lapisan aspal yang menghancurkan wajahnya. "Ini seperti jalan yang panjang, yang menggambarkan busur waktu yang mengakhiri kisah cinta," demikian catatan yang menyertai koleksi kiriman dari Slovenia ini.

Ada juga sebuah kapak yang dikirim dari seorang perempuan dari Berlin. Sang pengirim, menyebut kapak ini ia gunakan untuk menghancurkan semua furniture mantan kekasihnya. "Semakin banyak furniture yang saya hancur, saya merasa makin baik," ujarnya.

Atau sebuah kaki palsu yang dikirimkan seorang veteran yang jatuh cinta pada terapis fisiknya. Lalu apa catatan yang menyertainya? "Kaki palsu ini lebih tahan lama dibanding sebuah hubungan, karena terbuat dari bahanyang lebih kuat." Upss, dalam banget ya.

Ironisnya, museum ini terletak di seberang gedung pertemuan yang sering digunakan untuk pesta pernikahan. Ide mendirikan museum ini lahir ketika Grubisic dan kekasihnya yang seorang pekerja film, Olinka Vistica, putus hubungan. Mereka kemudian sepakat untuk berbagi memorabilia.

"Mungkin satu saat dalam hidup, Anda ingin mengenang sesuatu yang indah dalam hubungan Anda," ujarnya sambil menambahkan berkunjung atau mendonasikan barangnya ke museum ini akan memberi efek terapi. "Mereka bisa move on," ujarnya.  (Huffington Post)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI