Suara.com - Perancang busana, Deden Siswanto menampilkan koleksi terbarunya dengan ciri khas daerah Bali yang menonjol di Jakarta Fashion & Food Festival, Kamis (22/5/2014).
Sebanyak 35 Koleksi terbaru yang terdiri dari busana lelaki dan perempuan itu diberi judul "Culturecstatic".
Koleksi ini menggunakan kain endek Bali yang diolah menjadi ragam busana dengan konsep yang harmonis dan minimalis.
Kain endek, menurut Deden, adalah salah satu warisan budaya Bali yang terkenal dengan motif dan warnanya yang indah dan tidak umum.
Koleksinya ini terinspirasi dari gaya berbusana kaum kerajaan dan masyarakat Bali yang selalu bersentuhan dengan upacara-upacara keagamaannya.
"Selain itu karya saya dibagi menjadi empat bagian, yakni upacara keagamaan, art, penari dan legong," ujarnya.
Kain endek yang dipakai, kata Deden, adalah kain yang telah siap pakai dari pengrajin.
"Saya bolak-balik Jakarta-Bali selama tiga bulan untuk melakukan persiapan, mencari kain endek yang pas untuk rancangan saya dan ada kain endek yang juga dilukis oleh seniman Bali," jelasnya.
Selain menggunakan kain endek sebagai material utama, Deden pun mengkombinasikannya dengan berbagai bahan seperti organza, tulle, damask dan linen.