Suara.com - Sosok gadis Minang yang anggun, cantik, mandiri dan menjalani hidup sesuai kodratnya sebagai perempuan menginspirasi perancang Ria Miranda. Karakter gadis Minang ini oleh Ria, dihadirkan dalam koleksi busana muslim bertema "Gadih" yang diperagakan di Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF), Selasa (20/5/2014) sore.
"Wanita minang juga dikenal kemandiriannya yang terpancar dari bakat ketekunan dalam mengulam dan membuat kain songket bercita seni tinggi, pandai berdagang dan santun," ujar Ria.
Sebanyak 20 koleksi busana muslim karya Ria Miranda ini diperagakan dalam peragaan bertajuk "My Faith and I" bersama karya koleksi busana tiga perancang lainnya.
Kali ini, Ria banyak menggunakan teknik print dengan motif songket Minang, sulam dan ragam bordir khas Minang. Teknik print, tetap mempertahankan ciri khas songket Minang, ketika dituangkan dalam bahan pakaian yang ringan, seperti organza, chiffon silk, satin, dan tulle.
Namun demikian, perancang berdarah Minang ini mempertahankan ciri khasnya, yakni pemilihan warna-warna pastel dalam gaun feminine romantic bergaya casual.
"Saya berharap konsep ini dapat menembus pasar, sekaligus dapat menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap tradisi daerah," ujarnya.