Memperingati 100 tahun Gong Kebyar

Esti Utami Suara.Com
Sabtu, 17 Mei 2014 | 01:30 WIB
Memperingati 100 tahun Gong Kebyar
Gong Kebyar tahun ini akan genap seabad. (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sedang merencanakan liburan ke Bali? Jika ya, maka pastikan Anda berangkat ke Pulau Dewata tahun ini juga. Pasalnya, selama enam bulan ke depan mulai Mei-November 2014 Bali menggelar berbagai kegiatan dalam memperingati 100 tahun keberadaan Gong Kebyar.

"Kegiatan itu diawali dengan pagelaran Konser Internasional Musik Gamelan Baru 'A Tribute to Gong Kebyar' menampilkan tiga grup (sekaa) musik tradisional Bali, di Bentara Budaya Bali Ketewel, Kabupaten Gianyar pada hari Minggu, 17 Mei 2014," kata seorang panitia kegiatan tersebut Gde Yudane di Denpasar, Jumat (16/5/2014).

Gde Yudane yang juga komposer sekaa gamelan Wrdhi Cwaram menjelaskan, kegiatan itu di antaranya pertunjukkan karya-karya monumental seperti Kebyar Legong, Palawakya, Kebyar Pengeleb, Kebyar Ding Sempati dan Jaya Warsa. Selain itu juga akan digelar serangkaian diskusi dan seminar membahas keberadaan dan perkembangan Gong Kebyar selama ini, berikut latar sejarah dan kemungkinannya di masa depan.

Gde Yudane menjelaskan perayaan satu abad Gong Kebyar bertujuan untuk membuka kemungkinan penciptaan sebebas-bebasnya. Tradisi bukan hanya dipandang sebagai wujud kesenian yang bersifat baku serta tertutup dari eksplorasi inovasi. Namun sebaliknya dinilai mampu terus hidup melalui interpretasi, kreasi serta paduan dengan langgam kesenian dewasa ini.

Tiga komposer, I Wayan Gde Yudane, Dewa Alit, serta I Wayan Sudirana yang tampil perdana, merupakan seniman muda Bali yang berulang kali menampilkan karya mereka di banyak negara. Ketiga seniman muda itu dinilai masing-masing memiliki capaian yang orisinil dan mempribadi.

Bagi masyarakat Bali, Gong Kebyar, berfungsi sebagai pembaharu dan pelanjut tradisi. Sebagai pembaharu maksudnya adalah lewat gong kebyar para seniman berhasil menciptakan gending-geding baru yang lepas dari tradisi yang sudah ada. Sebagai pelanjut tradisi, gong kebyar bisa difungsikan untuk mengiringi berbagai tarian maupun gending-gending lelambatan, palegongan maupun jenis gending yang lainnya. Bahkan Gong Kebyar juga bisa digunakan sebagai penunjang pelaksanaan upacara agama seperti misalnya mengiringi tari sakral, maupun jenis tarian wali dan balih-balihan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI