Suara.com - Mencari bubur ayam bukanlah pekerjaan sulit di Jakarta. Hampir di setiap sudut Jakarta hampir pasti ada tukang bubur ayam. Tapi jika ingin mencoba bubur ayam yang berbeda dengan yang lain, maka cobalah Bubur Ayam Barito!
Bubur ayam racikan Pak Agus ini memiliki sejumlah kekhasan. Salah satunya, adalah telur ayam kampung yang disajikan di atas bubur yang masih panas. Panas bubur akan mematangkan telur ayam ini, sehingga Anda tak perlu khawatir akan merasakan amis telur mentah. Pembeda lainnya, adalah cheese stick yang disajikan sebagai pengganti kerupuk atau emping yang biasa ditemukan di bubur ayam.
"Iya, dulu coba-coba aja pakai cheese stick. Ternyata pada suka pembelinya. Jadi ya sampai sekarang," ujar Agus, sang empunya warung.
Campuran lainnya, potongan ayam, cakwe, seledri dan daun bawang bisa dibilang hampir sama. Hanya saja potongan ayam di Bubur Barito berukuran jumbo. "Ayamnya banyak dan besar-besar. Seperti makan ayam pakai bubur. Bukan bubur pakai ayam," ujar Nur, salah satu pelanggan setia bubur ayam Barito.
Ini yang membuat bubur ini begitu gurih ketika sampai di lidah, juga menghangatkan perut. Tambahan cheese stik dan cakwe pun membuat bubur ini semakin menggugah selera. Jika ingin tambahan lauk, disediakan beragam sate, seperti sate usus, ati serta ampela.
Keistimewaan inilah yang membuat warung bubur ayam yang berlokasi di Jalan Gandaria Tengah III, Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tak pernah sepi. Pelanggannya datang dari berbagai kalangan, dari para pejalan kaki hingga mereka yang bermobil mewah. Bahkan tak jarang, pelanggan harus menunggu, karena warung yang berada di trotoar ini hanya mampu menampung sekitar 20 orang.
Harganya? Sangat ramah dengan isi kantong. Seporsi bubur lengkap dengan telur ayam kampungnya Rp. 17.000. Jika tanpa telur ayam kampung, harganya Rp. 15.000 saja.
Jika Anda penasaran dengan kelezatan bubur barito atau ingin mengisi perut saat pulang kerja, bubur ayam ini buka dari pukul 15.00 hingga 21.00 waktu Indonesia barat. "Tergantung habisnya saja. Biasanya jam 21.00 atau 22.00 sudah ludes," ujar Agus. Jadi sangat sampai kehabisan bubur lezat racikan Pak Agus.