Suara.com - Anggota dewan juri di Festival Film Cannes ke-67, yang mulai digelar Rabu (14/5/2014) memamg didominasi perempuan. Selain Jane Campion, di jajaran dewan juri, juga ada aktor Perancis Carole Bouquet, sutradara Sofia Coppola, aktor Korea Selatan Jeon Do-yeon dan aktris Iran Leila Hatami.
Tapi dari 18 film yang ikut di festival ini, hanya dua film yang disutradarai perempuan, yakni "Le Meraviglie" ( The Wonders ) oleh sutradara Italia Alice Rohrwacher dan Futatsume No Mado (Still the Water) oleh Naomi Kawase dari Jepang.
"Kurangnya sutradara film perempuan tidak demokratis," ujar Jane Campion, ketua dewan juri Festival Cannes. Campion, satu-satunya sutradara perempuan yang pernah memenangkan Palme d'Or untuk filmnya "The Piano" memang gelisah dengan maraknya seksisme di bisnis film. Lantang dia menyuarakan pandangannya mengenai makin 'terlemparnya' perempuan dari dunia film.
Apa yang kurang di bioskop hari ini, menurut Campion, adalah cerita dari para perempuan. "Ini bukan berarti saya membenci sutradara laki-laki, tapi ada sesuatu yang kita tidak cukup tahu tentang apa yang dikerjakan perempuan," katanya.
Komentar Campion ini keluar pada pembukaan Festival Film Cannes, Rabu (14/5/2014) di French Riviera. Beberapa tahun terakhir festival bergengsi ini dikritik karena tidak menyajikan cukup film yang dibuat perempuan. "Saya pikir Anda harus mengatakan ada beberapa seksisme yang melekat di industri ini. Dari waktu ke waktu, kita (perempuan, red) makin kehilangan peran," ujar Campion kepada wartawan dan kritikus film yang hadir dalam pembukaan Festival Film Cannes.
Dua tahun lalu, koran berpengaruh Prancis Le Monde menerbitkan surat terbuka yang ditandatangani sutradara perempuan yang menuduh industri film telah menerapkan standar ganda. "Di Cannes, perempuan menunjukkan payudara mereka, laki-laki menunjukkan film mereka," kata surat itu.
Jane Roscoe, sutradara dari London Film School, juga sepakat film tetap menjadi industri yang didominasi laki-laki. "Masih banyak kesenjangan dalam industri ini, perempuan kurang terwakili," tegasnya. Menurutnya perempuan memang secara rutin tampil di poster dan sering mengambil kebanggaan tempat sebagai karakter utama. Seperti Nicole Kidman yang menjadi pemeran utama di film "Grace of Monaco". Tapi ini tak berarti, perempuan mendapat kesempatan yang dengan lelaki. (The Guardian)