Menemukan yang 'Hilang' di Taman Kota 2

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 15 Mei 2014 | 15:32 WIB
Menemukan yang 'Hilang' di Taman Kota 2
Hutan Kota BSD City (suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - “Sesuatu itu terasa berarti ketika sulit ditemukan. Tak ada kata terlambat. Mari, hijaukan bumi, lindungi air, birukan langit”. Itulah kata-kata yang tertulis di prasasti yang menyambut pengunjung Hutan Kota 2, Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang Selatan. Prasasti bertanggal 18 Juni 2006 ini ditandatangani Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar.

Tak jauh dari prasasti itu, sebuah papan besar yang memampang aturan yang harus ditaati para pengunjung. Aturan itu antara lain kewajiban meminta izin tertulis dari pengelola bagi mereka yang melakukan kegiatan promosi, foto pre-wedding, shooting film, dan event komersial lainnya.

Pengunjung juga dilarang membawa senjata tajam, memberi tip, menitipkan uang kepada petugas atau yang mengaku petugas, dilarang melakukan perbuatan asusila, dan hal-hal lain yang bisa mengganggu ketertiban dan kenyamanan pengunjung lain.

Pengelola tentu saja juga melarang pengunjung melakukan aksi corat-coret, membawa hewan peliharaan maupun kendaraan bermotor, serta membuang sampah sembarangan.

Setelah membaca aturan ini, pengunjung bisa memasuki area Taman Kota melalui sebuah jembatan gantung yang membentang di atas sungai yang konon merupakan anak Sungai Cisadane. Sungai ini cukup lebar, dengan air coklat pekat mengalir perlahan. Tapi hijau rumput di sisi kanan dan kiri sungai, dan pohon pinus dan cemara yang cantik terawat menyamarkan pemandangan ini.

Gemericik air mengalir, kian samar saat saya sampai di seberang di mana terdapat jalan bercabang. Masing-masing mengarah ke sebuah area terbuka yang biasa menjadi tempat digelarnya berbagai acara seremonial, senam massal, main skateboard, dan kegiatan olahraga lainnya.

Para pecinta sepeda gunung, mungkin akan menyukai kawasan berbukit yang gundul dengan tanah merahnya. Oleh pengelola area ini memang ditujukan bagi pesepeda gunung yang ingin bergowes ria. Terdapat pula track yang didesain untuk para pengunjung yang ingin jogging atau sekedar berjalan-jalan. Bagi yang ingin bersantai atau duduk-duduk saja, tersedia bangku-bangku yang menyerupai batang pohon besar.

Sayang, saat suara.com mengunjungi Hutan Kota ini, banyak sampah bertebaran. Ketersediaan tempat sampah memang masih kurang untuk Hutan Kota seluas ini. Namun, Taman Kota 2 BSD membawa saya benar-benar merasa seolah sedang berada di hutan, tanpa harus jauh-jauh ke luar kota. Apalagi untuk berkunjung ke taman yang terletak di kawasan Taman Tekno BSD City ini, pengunjung tak dipungut biaya sepeserpun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI