Mencicip Hidangan "Dapur Raja" Majapahit

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 07 Mei 2014 | 16:00 WIB
Mencicip Hidangan "Dapur Raja" Majapahit
Chef Hugo dengan hidangan kuno jaman Majapahit. (Foto: suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kekayaan kuliner Nusantara sungguh tak terhingga. Masing-masing daerah memiliki masakan khasnya sendiri. Dan banyak dari kuliner Nusantara telah berumur ratusan tahun.  Salah satunya adalah hidangan khas Kerajaan Majapahit.

Dan hari ini, Rabu (7/5/2014) dalam acara bertajuk "Dapur Raja" di Jakarta,  juru masak kenamaan Chef Hugo membagikan  pengetahuannya tentang menu kuliner kuno zaman Kerajaan Majapahit. Penemuan ini merupakan hasil  riset mendalam Chef Hugo yang bekerja keras menelusuri sejarah kuliner di Kerajaan Hindu Kuno yang mencapai masa kejayaan pada abad 13 hingga 16 itu.

Chef Hugo mengaku tidak menemukan bukti otentik resep-resep tradisional kerajaan Majapahit itu. Tapi hidangan yang disajikan pada masa itu ia temukan dari sejumlah referensi dan riset di beberapa prasasti dan kitab-kitab kuno.  Berikut jejak hidangan kuno peninggalan jaman Majapahit, yang berhasil ditemukan Chef Hugo:

Srebad
Di masa lalu, srebad menjadi minuman penyambutan bagi para tamu kehormatan. Minuman khas Majapahit ini terbuat dari jahe dan rempah-rempah lainnya. Rasa dan bentuknya hampir sama seperti bir pletok khas Betawi. Namun biasanya, Srebad diberi perasan air jeruk nipis. Sehingga warnanya coklat kekuningan menyerupai bir.

Jukut harsyan
Hidangan ini terdiri dari sup yang terbuat dari daging bebek dan batang pisang muda. Batang pisang muda dipakai untuk menetralisir kolestrol tinggi yang terdapat pada daging bebek. Hidangan jukut hingga kini masih banyak ditemukan di Bali.

Weas paripurna
Menu yang satu ini terdiri dari beberapa kombinasi nasi, yakni nasi sela (putih), nasi kuning, nasi merah dan nasi hitam masing-masing memiliki maknanya sendiri. Bahkan seperti feng shui feng shui, saat disajikan nasi ini memiliki 'posnya' maisng-maisng. Nasi putih terletak di timur, nasi merah terletak di selatan, nasi kuning di barat, sedangkan nasi hitam di utara. Di tengah-tengah disebut nasi brumbun, yang merupakan campuran keempat warna tadi.

Dalam ajaran Hindu, putih melambangkan Dewa Iswara yang menguasai timur, merah melambangkan Dewa Brahma penguasa wilayah  selatan, kuning melambangkan Dewa mahadewa yang menguasai barat dan hitam melambangkan Dewa Wisnu yang menguasai arah utara. Sedangkan warna campuran melambangkan dewa Siwa yang menguasai daerah tengah.

Wajik
Mungkin Anda sudah sering mengenal penganan ini. Ya, wajik adalah kudapan asli Majapahit. Hidangan kuno ini terbuat dari beras ketan, santan dan gula merah. Wajik memiliki makna mempererat persaudaraan atau silaturahmi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI