Suara.com - Lelaki yang kekurangan vitamin D lebih berisiko besar terkena kanker prostat agresif.
Demikian hasil penelitian terkini yang dilakukan para ilmuwan di Universitas Northwestern di Amerika Serikat, seperti dilansir dari Daily Mail.
"Kekurangan vitamin D bisa menjadi biomarker (penanda) perkembangan tumor prostat," kata Dr Adam Murphy, peneliti dari Universitas Northwestern yang memimpin studi tersebut.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap 600 lelaki dari Chicago yang memiliki faktor risiko kanker prostat, seperti peningkatan kadar Prostate Specific Antigen (PSA) atau adanya keluarga yang menderita penyakit tersebut.
DalamĀ penelitian tersebut, setiap lelaki menjalani pemeriksaan vitamin D sebelum sampel prostat mereka dianalisa.
Para ilmuwan menemukan bahwa sampel biopsi menunjukkan kekurangan vitamin D sangat terkait kanker prostat agresif.
Tak hanya itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa lelaki Amerika keturunan Eropa tiga kali lebih berisiko menderita kanker prostat agresif jika mereka mengalami kekurangan vitamin D. Sementara lelaki keturunan Afrika empat kali lebih berisiko.
"Memang masih diperlukan penelitian lebih lanjut, tetapi akan lebih bijaksana bila para lelaki melakukan antisipasi dengan memeriksa apakah dirinya kekurangan vitamin D atau tidak. Bila mengalami kekurangan vitamin D, mereka lebih baik segera mengatasinya," jelas Murphy.
Ia menambahkan bahwa kekurangan vitamin D lebih sering ditemukan pada orang berkulit lebih gelap.
"Hasil temuan kami menyiratkan bahwa kekurangan vitamin D merupakan penyebab utama dari kanker prostat pada orang berkulit gelap, dalam kasus ini warga Amerika-Afrika," ujarnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar para lelaki memeriksakan kadar vitamin D dalam darahnya secara berkala yaitu setahun sekali.
"Bila Anda kekurangan vitamin D, Anda dan dokter bisa segera membuat rencana untuk meningkatkan kadar vitamin D, baik melalui diet, suplemen, atau terapi lainnya," kata Murphy.