Suara.com - Belakangan ini, masyarakat dikejutkan dengan munculnya berita pelecehan seksual yang menimpa anak-anak di bawah umur. Pelakunya dikabarkan mengidap phaedophilia.
Psikiatri dan seksolog dr. Naek L. Tobing menjelaskan, phaedophilia adalah orang yang memiliki ketertarikan secara seksual kepada anak-anak yang umumnya di bawah 11 tahun.
Penyebab yang melatarbelakangi penyimpangan seksual tersebut, kata dia, murni dari pengalaman yang didapatkan di masa lalunya.
Menurut Naek, 90 persen penderita phaedophilia dulunya pernah mengalami tindakan pelecehan seksual atau secara tidak disadari ia pernah merasakan kenikmatan seks dari orang yang telah dewasa.
“Umumnya phaedophilia memiliki pengalaman di abuse, dengan terus menerus diberi kenikmatan. Seperti diberi makanan atau hadiah. Bila dia menikmati seks dengan orang dewasa pada masa kecil, itu akan terus melekat hingga ia tua. Dan rata-rata korban memang akan menjadi pelaku, makanya sangat berbahaya sekali,” ujarnya kepada suara.com di Jakarta, belum lama ini.
Inilah yang menjadi alasan mengapa lelaki yang paling banyak mengidap phaedophilia. "Jika korbannya anak perempuan, maka ketika dewasa, perempuan tersebut tidak merasakan dorongan yang kuat untuk menjadi phaedophilia seperti korban pada anak laki-laki," terangnya.