Suara.com - Sudah dua tahun ini, Justin Vrany, pemilik sebuah restoran di Chicago, AS tak pernah mengosongkan tempat sampahnya. Alasannya sederhana: tak ada yang harus dibuang dari restoran yang menjual burger itu.
Sejak membuka "Sandwich Me In" Vrany memang sudah mencanangkan untuk membuat restoran ini zero waste alias tak menghasilkan sampah. Sebagian besar sampah di restoran ini bukan dari restoran, tetapi dibawa pelanggan dari luar, seperti cangkir kertas berlapis plastik dari restoran lain.
"Jika saya bisa melakukan ini dengan restoran layanan cepat, maka restoran lain bisa melakukannya juga," kata Vraney.
Untuk menjadi zero waste, restoran ini menerapkan proses yang berkelanjutan. Vraney dengan disiplin mengacu pada kredo lingkungan yakni mengurangi, menggunakan kembali dan mendaur ulang.
Ia menghindari kemasan berlebihan, selalu membeli bahan segar produk setempat. Vraney juga tak pernah membuang sayuran, karena selalu berbelanja secukupnya dan jika ada yang tersisa maka akan digunakan untuk burger hari berikutnya.
Vraney juga menyusun menunya secara ketat. Selain menggunakan bahan lokal, ia juga membuat ukuran burgernya secukupnya, agar tidak ada yang tersisa. Kalaupun akhirnya ada sisa, maka ada peternak ayam tak jauh dari tempat itu, yang siap menampungnya sebagai bahan pakan ternak.
Mengapa Vraney menjadi begitu peduli? "Saya punya anak, dan masa depan mereka tergantung bagaimana cara saya hidup sekarang. Saya ingin melihat anak-anak saya menjalani kehidupan yang sama dengan yang saya miliki," terangnya.
Vraney mengakui mencapai zero waste bukan hal mudah. Dia butuh waktu enam bulan, dari saat-saat awal restorannya berdiri. Ia mengerjakan semuanya sendiri, dan menyusun programnya dengan ketat. Dan dia harus menunggu dua tahun untuk memetik keuntungan. Tapi uang, bukan segalanya baginya.
"Bagi saya, ini bukan masalah uang. Ini lebih luas, jika saya tidak melakukannya sekarang ini tidak akan dilakukan," ujarnya. (Huffington Post)