Rahasia Umur Panjang Nenek Usia 105: Sup Tomat dan Tak Pernah Marah

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 28 April 2014 | 17:00 WIB
Rahasia Umur Panjang Nenek Usia 105: Sup Tomat dan Tak Pernah Marah
Frances Merlina saat merayakan hari ulangtahunnya yang ke-105 bersama ketiga putranya, cucu, cicit, saudara kandung dan kerabat dekat pada Minggu (27/4/2104). (Sumber: pennlive.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Minggu (27/4/2014) merupakan hari yang sangat membahagiakan bagi Frances Merlina.

Bagaimana tidak, di hari bersejarah itu ia merayakan hari ulangtahunnya yang ke-105 dikelilingi oleh orang-orang terdekat yang begitu mencintainya yaitu sekitar 50 keponakan, sepupu, cucu, cicit, tiga putranya dan kerabat dekat di kediamannya, Homeland Center di Harrisburg, Pennsylvania, AS.

Perayaan hari ulangtahunnya itu dimulai dengan misa yang dihadiri oleh keluarga besar Merlina dan  Pendeta John Acris, yang pensiun dari Our Lady of Lourdes di Enola, tahun lalu. Ayah Acris adalah saudara Merlina.

Merlina tampil begitu cantik dengan mahkota perak di kepalanya, serta kuku-kuku tangannya yang dipoles dengan cat kuku berwarna merah.

Meski kue ulangtahunnya tersaji begitu cantik dan menggugah selera, namun Merlina tetap mendahulukan ritual makan siangnya yaitu, sup tomat ditemani secangkir kopi dan kue anisette.

Salah satu putranya, Joe Merlina mengatakan, bahwa sang bunda setiap harinya terbiasa ngemil tiga buah kue anisette yang dicelupkan ke dalam cangkir kopinya.

"Beliau orang yang penuh kasih sayang, memiliki rasa humor dan saya tidak pernah melihatnya marah. Tidak pernah sama sekali," sanjungnya.

Perempuan yang lahir pada tahun 1909 ini tampaknya sangat tepat bila didaulat sebagai penduduk tertua di daerahnya.

Teladan Bagi Generasi Penerus di Keluarga
Sekadar diketahui, Merlina dibesarkan di sebuah peternakan di Halifax sampai ibunya meninggal ketika dia berusia lima tahun.

Setelah itu, ia bersama adiknya dibawa ke panti asuhan Katolik Keuskupan khusus untuk anak perempuan di Sylvan Heights.

Ketika Merlina berusia 16 tahun, ayahnya membeli sebuah rumah di Shipoke dan mereka pun bersatu kembali menjadi sebuah keluarga.

Joe mengatakan bertahun-tahun tinggal di panti asuhan membuat kesan yang mendalam pada almarhum ibundanya.

"Sejak usia lima tahun dia sudah tinggal di sini (panti asuhan) dan berbicara hanya dalam bahasa Italia di panti yang dijalankan oleh biarawati Irlandia," kenangnya.

Menurut Joe,  itu merupakan masa-masa sulit bagi Merlina dimana sejak belia Merlina harus tangguh menjalani hidupnya, dan semua pengalaman tersebut begitu membekas di hatinya.

"Itulah yang menjadi alasan mengapa dia ada di sini hari ini untuk merayakan usianya yang menginjak 105 tahun," ungkapnya bangga.

Pada 1929, Frances Merlina menikah dengan Andy Merlina. Mereka lalu tinggal di sebuah rumah besar di 15th Street di mana mereka dikaruniai empat anak.

"Dia merupakan sosok perempuan yang sangat setia, tabah dan berkomitmen," puji Joe mengenai sosok ibundanya.

Tak hanya itu, Merlina juga dikenal sebagai ibu rumah tangga yang sangat bertanggung jawab dan melakukan tugas kesehariannya dengan sikap yang sangat menyenangkan.

"Aku tidak pernah melihatnya marah atau kecewa. Dia memiliki sikap yang luar biasa," lagi-lagi Joe memuji ibundanya.

Pujian serupa dikemukakan pula oleh salah satu cucunya, Anna Reeves dari Camp Hill.

Ia mengatakan bahwa pelajaran terbesar yang dipetiknya dari sang nenek adalah: "Anda harus bisa menjaga tubuh sekaligus merawat diri sendiri agar bisa hidup lebih lama seperti beliau."

Sementara itu, adik laki-lakinya, Micah Reeves, mengatakan: "Dia seorang pejuang yang baik. Dia tinggal bertahun-tahun dan dia menjadi perempuan yang begitu hebat."

Ketangguhan Merlina dalam menjalani hidup selain menjadi teladan juga membuat kesan mendalam di kalangan generasi termuda di keluarganya. (Pennlive.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI