Rahasia Umur Panjang Nenek Usia 105: Sup Tomat dan Tak Pernah Marah

Ririn Indriani
Rahasia Umur Panjang Nenek Usia 105: Sup Tomat dan Tak Pernah Marah
Frances Merlina saat merayakan hari ulangtahunnya yang ke-105 bersama ketiga putranya, cucu, cicit, saudara kandung dan kerabat dekat pada Minggu (27/4/2104). (Sumber: pennlive.com)

Ritual makan siang France Merlina, sup tomat ditemani secangkir kopi dan tiga kue anisette.

Suara.com - Minggu (27/4/2014) merupakan hari yang sangat membahagiakan bagi Frances Merlina.

Bagaimana tidak, di hari bersejarah itu ia merayakan hari ulangtahunnya yang ke-105 dikelilingi oleh orang-orang terdekat yang begitu mencintainya yaitu sekitar 50 keponakan, sepupu, cucu, cicit, tiga putranya dan kerabat dekat di kediamannya, Homeland Center di Harrisburg, Pennsylvania, AS.

Perayaan hari ulangtahunnya itu dimulai dengan misa yang dihadiri oleh keluarga besar Merlina dan  Pendeta John Acris, yang pensiun dari Our Lady of Lourdes di Enola, tahun lalu. Ayah Acris adalah saudara Merlina.

Merlina tampil begitu cantik dengan mahkota perak di kepalanya, serta kuku-kuku tangannya yang dipoles dengan cat kuku berwarna merah.

Baca Juga: Macam-Macam Kado Ulang Tahun Azura dari Ketiga Neneknya: Geni Faruk Kasih Bantal Spesial

Meski kue ulangtahunnya tersaji begitu cantik dan menggugah selera, namun Merlina tetap mendahulukan ritual makan siangnya yaitu, sup tomat ditemani secangkir kopi dan kue anisette.

Salah satu putranya, Joe Merlina mengatakan, bahwa sang bunda setiap harinya terbiasa ngemil tiga buah kue anisette yang dicelupkan ke dalam cangkir kopinya.

"Beliau orang yang penuh kasih sayang, memiliki rasa humor dan saya tidak pernah melihatnya marah. Tidak pernah sama sekali," sanjungnya.

Perempuan yang lahir pada tahun 1909 ini tampaknya sangat tepat bila didaulat sebagai penduduk tertua di daerahnya.

Teladan Bagi Generasi Penerus di Keluarga
Sekadar diketahui, Merlina dibesarkan di sebuah peternakan di Halifax sampai ibunya meninggal ketika dia berusia lima tahun.

Baca Juga: Review Buku Nenek Buta dan Gerilyawan Karya Bunratri: Semangat Kemerdekaan

Setelah itu, ia bersama adiknya dibawa ke panti asuhan Katolik Keuskupan khusus untuk anak perempuan di Sylvan Heights.