Suara.com - Dari luar, restoran di lantai dua di @mall Alam Sutera itu terlihat beda, dengan gaya vintage dan aksen warna hijaunya. Ternyata gaya vintage berlanjut hingga ke interior restoran bernama Lekker Bekker itu.
Beberapa set kursi rendah dari rotan plus sofa warna merah, membuat ruang yang tak terlalu luas itu terkesan homy. Layaknya sedang berada di ruang makan di rumah kita sendiri.
Sejumlah pasangan muda, tampak mengisi beberapa kursi yang ada. "Kami memang mengangkat konsep restoran keluarga dengan gaya vintage kolonial Belanda," terang Yulianingsih, Supervisor Lekker Bekker di @mall Alam Sutera. Bahkan di salah satu sudut ruangan sengaja dipasang rak pajangan untuk menguatkan kesan rumahan.
Hidangan yang disajikan juga masuk kategori makanan rumahan, yang resepnya diambil dari kesukaan Keluarga Mulyadi-Marrisa, sang pemilik restoran.
Maka di daftar menu kita dapati makanan vintage ala jaman kolonial dulu. Untuk kudapan misalnya, selain kroket juga ada poffertjes ataupun bolletjes dalam berbagai varian. Juga ada es krim dan es serut tempo dulu.
Sedangkan untuk hidangan utama, ada pilihan nasi goreng tempo dulu, bistik lidah atau gelatine. Tetapi juga ada menu tradisional seperti soto ayam, nasi goreng roewet -nasi goreng dengan tambahan mie, sayuran dan ayam suwir, atau nasi goreng makco (dengan tambahan dendeng).
"Tapi yang jadi unggulan bistik lidah. Bisa pilih apakah disajikan dengan nasi putih, kentang goreng atau pure. Harganya sama Rp38.500 belum termasuk pajak," ujar Yulianingsih berpromosi.
Tapi karena saya baru saja makan, maka saya hanya memesan poffertjes original dan 'ginger tea'. Ketika menunggu pesanan datang, saya dikejutkan dengan seorang anak dengan masih mengenakan kostum seorang koki, dengan bangga membawa nasi goreng masakannya sendiri.
Saat itu saya baru tersadar jika restoran ini juga memberi kesempatan anak-anak untuk belajar memasak di bawah bimbingan juru masak Lekker Bekker. "Mereka yang berusia 3-12 tahun bisa memasak sendiri. Menunya bisa dipilih nasi goreng, poffertjes atau panekook," terang Yulianingsih.
Untuk 'kursus singkat' ini, pengelola Lekker Bekker mematok biaya Rp57.800 per orang. Dan program ini ternyata cukup diminati. Sungguh menggemaskan menyaksikan muka-muka polos itu begitu serius mengupas bawang, mengocok telur atau membuat adonan. Tapi akhirnya mereka akan tersenyum bangga dengan masakan mereka.