Hadir Lagi, Festival Malang Tempo Doeloe

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 25 April 2014 | 13:24 WIB
Hadir Lagi, Festival Malang Tempo Doeloe
Salah satu ikon Kota Malang (Foto: halomalang.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah vakum pada 2013 lalu, Festival Malang Tempo Doeloe bakal hadir kembali akhir pekan ini. Konseptor Malang Tempo Doeloe Dwi Cahyono di Malang, mengatakan konsep festival pada 2014 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dipusatkan di Jalan Besar Ijen selama empat hari.

Bersamaan dengan peringatan satu abad Kota Malang tahun ini, akan lebih banyak menghadirkan foto-foto bangunan masa lalu dibandingkan dengan bangunan yang telah direnovasi. "Foto-foto bangunan masa lalu berukuran raksasa yang dipasang di gedung bersangkutan bisa dinikmati mulai pekan ini hingga Mei nanti, termasuk nama-nama jalan pada zaman Belanda yang dipajang di bawah jalan yang sekarang," katanya.

Hadirnya foto-foto ukuran raksasa di gedung bersangkutan maupun nama jalan tersebut, kata Dwi, untuk mengingatkan masyarakat akan sejarah dan kejayaan Kota Malang pada masa lalu.  Bahkan, saat ini sudah ada beberapa foto gedung masa lalu yang dipasang, seperti Sarinah Plaza, gedung Bank Indonesia, dan Alun-Alun Merdeka.

Ia mengatakan akan ada 100 tempat yang menjadi lokasi foto, termasuk nama-nama jalan di Kota Malang. Masyarakat akan melihat dua nama jalan dalam festival kali ini.  Pertama, nama jalan sesuai yang telah ditetapkan pemerintah saat ini, dan kedua nama jalan Kota Malang tempo dulu.

Ia mencontohkan Jalan Batok yang dulu bernama Tosari Straat, Jalan Bawean yang dulu bernama Bawean Weg, dan Jalan Belakang Rumah Sakit yang dulu bernama Hospitaallen.

Selain memasang foto-foto gedung dan nama jalan pada masa lalu, kata Dwi, festival itu dilengkapi pesta kuliner di Jalan Gajah Mada pada Minggu (27/4/2014) Setidaknya 50 gerai makanan dan minuman khas Malang, termasuk sejumlah gerai dinas dan komunitas yang bakal meramaikan festival tersebut.

Panitia juga akan menghadirkan 10 panggung di 10 tempat pada 2 Mei 2014. Panggung-panggung itu akan menampilkan karya seni modern dan tradisional yang dimainkan oleh 100 komunitas seni di Kota Malang, seperti panggung di Mal Ramayana untuk pentas drama, di depan Bioskop Merdeka akan ada festival film 70-an, dan di pentas dolanan akan ada Panggung Ludruk.

Dwi juga membuka kesempatan bagi seluruh seniman dan masyarakat untuk terlibat dalam acara itu dengan menghubungi panitia di Yayasan Inggil atau di Disbudpar Kota Malang.  "Sebab, bisa saja ada secuil sejarah penting yang luput dari rekaman panitia. Terlebih, sejarah kota ini juga cukup panjang apabila diceritakan lewat festival tahunan ini," katanya.

Warga Malang akan kembali bisa menikmati suasana Malang Tempoe Doloe atau Festival Malang Kembali pada 2 Mei 2014 di sepanjang Jalan Basuki Rahmad (Kayutangan) hingga Alun-Alun Merdeka. Pemilihan ini, karena di masa lalu, lokasi itu menjadi pusat sekaligus tempat berkumpul orang Belanda di Kota Malang. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI