Suara.com - Aksesoris bisa juga disebut sebagai pelengkap fesyen seseorang. Dengan menggunakan aksesoris, orang dapat terlihat cantik dan elegan.
Untuk membuat aksesoris, bahan baku yang dipakai cukup beragam. Mulai dari emas, berlian, mutiara, hingga kayu maupun batu-batuan.
Saat ini, mungkin sudah banyak orang yang mengenal batu giok. Aksesoris giok banyak dijual di berbagai tempat. Seperti di stan Sumber Giok yang berada di pameran kerajinan Indonesia, Inacraft 2014, Jakarta Convention Center (JCC).
Karyawan Sumber Giok, Rukma Dwi Susanti, mengatakan Giok yang ia jual diimpor dari Myanmar dan Cina. Batu-batu tersebut, ketika masuk ke Indonesia masih berbentuk bulat dan pipih.
“Tadinya bulat, setelah masuk sini dibentuk atau diukir oleh perajin. Mau dibuat seperti apa, itu tergantung permintaan pasar saja,” kata Santi.
Untuk yang berbentuk bulat, biasanya dibuat menjadi kalung, gelang, mata cincin atau liontin. Sedangkan yang pipih bisa menjadi liontin juga atau diukir menjadi bros, tambah Santi.
Untuk harga aksesoris giok, Sumber Giok membanderol harga Rp50 ribu sampai dengan Rp18 juta. “Biasanya yang beli itu karena hobi dan mengoleksi, jadi pasti ada saja peminatnya,” kata Santi.
Biasanya, peminat giok berasal dari kalangan orang tua, khususnya bapak-bapak yang mencari aksesori untuk cincin.
“Namun, setelah kami buat bermacam-macam aksesoris seperti gelang, kalung, liontin, tidak jarang perempuan juga beli,” kata Santi.
Giok memang dipercaya bisa meningkatkan ketenangan, percaya diri, bahkan membawa keberuntungan bagi pemakainya.