Perancang Anne Avantie Tolak Patenkan Karyanya

Esti Utami Suara.Com
Selasa, 22 April 2014 | 19:28 WIB
Perancang Anne Avantie Tolak Patenkan Karyanya
Kebaya karya Anne Avantie (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perancang busana Anne Avantie, yang dikenal dengan kebaya rancangannya memilih 'jalan damai' meskipun karyanya sering dicontek orang lain. Ibu dua anak ini menyebut sikapnya sebagai titik keikhlasan.

"Saya memilih jalan damai dengan para plagiat saya. Saya tidak peduli banyak yang menjiplak karya saya," kata Anne disela-sela acara Penganugerahan Kartini Next Generation Award 2014 di Jakarta, Selasa (22/4/2014).

Sudah banyak orang yang menganjurkan agar perancang busana yang sudah 25 tahun berkarya ini, mematenkan karyanya. Namun, ibu dari tiga anak yang khas dengan sanggulnya itu memilih tidak mengklaim karyanya.

"Saya melihat banyak orang Indonesia yang berjuang untuk meyakinkan atau ingin mempertahankan bahwa ini adalah aku, ini adalah milikku, ini karyaku dengan orisionalitasnya adalah sia-sia. Justru dengan berdamai (dengan plagiat) saya bisa menginspirasi orang lain. Tidak perlu klaim ini karyaku," jelasnya.

Menurutnya, jika saran ini dituruti akan banyak orang yang harus berurusan dengan polisi. "Dari Sabang sampai Merauke ada saja yang menjiplak karya saya," ujarnya.

Anne yang kebaya karyanya telah menembus pasar internasional ini menuturkan kemampuannya merancang busana dicapai secara otodidak. Dengan pendidikan terakhir sekolah menengah pertama, Anne mengaku memulai kariernya dari bawah.

"Saya menggerakkan roda industri tetap dari Semarang. Saya juga menerima tukang jahit, tukang payet tanpa harus ada ijazah karena bagi saya karier fesyen seseorang tidak bisa ditutup dengan sebuah kertas (ijazah)," ujarnya.

Tidak hanya dikenal sebagai perancang busana yang handal tetapi Anne juga aktif di kegiatan sosial dengan mendirikan rumah singgah Wisma Kasih Bunda pada tahun 2002 yang merupakan kolaborasi dengan Rumah Sakit St. Elizabeth. Kini, Anne memilih tetap tinggal di Kota Semarang, Jawa Tengah. Ia bolak-balik ke Jakarta dengan menggunakan kereta api karena ia mengaku takut naik pesawat. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI