Seks Anal Memicu Infeksi hingga Kanker Anus

Ririn Indriani Suara.Com
Sabtu, 19 April 2014 | 18:16 WIB
Seks Anal Memicu Infeksi hingga Kanker Anus
Ilustrasi. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan ini berbagai media santer memberitakan kasus yang sangat memprihatinkan yaitu, kasus sodomi pada anak yang terjadi di sebuah sekolah internasional di Jakarta.

Akibat kejadian tersebut, korban sodomi tak hanya mengalami guncangan psikis, tetapi juga kondisi fisiknya berisiko tinggi mengalami berbagai penyakit.

Dokter Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan bahwa seks anal yang dialami korban sodomi berdampak pada kesehatan saluran cernanya.

"Anus atau dubur memang tidak dipersiapkan untuk menerima masuknya benda asing dari luar, karena bagian itu berperan sebagai tempat lewatnya feses atau kotoran, sehingga jelas bahwa anus bisa menjadi sumber infeksi," jelasnya melalui email yang diterima suara.com, Sabtu (19/4/2014).

Selain itu, lanjut Ari, karena dubur tidak disiap menerima masuknya benda dari luar, maka bila ada benda yang dimasukkan secara paksa tanpa diberikan lubricant (pelumas) akan menyebabkan dinding anus dan bagian poros usus (rektum) rentan mengalami luka.

Kondisi luka tersebut, tambah dia, tentu saja akan memudahkan sang korban tertular berbagai penyakit infeksi dari orang yang melakukan seks anal.

"Risiko terjadi luka juga akan bertambah banyak jika proses seks anal dilakukan secara paksa. Akibatnya, berbagai penyakit infeksi karena hubungan seksual (sexually transmitted disease/STD) pun mudah ditularkan melalui hubungan seks anal ini," jelas Ari merinci.

Berbagai penyakit STD tersebut, lanjut dia, antara lain HIV, Herpez simplex, hepatitis B, hepatitis C dan human papiloma virus (HPV). Selain itu, infeksi bakteri juga bisa terjadi antara lain gonorea, khlamidia, syphilis dan shigelosis.

Pasien dengan infeksi bakteri, kata Ari, bisa saja mengalami diare yang berdarah dan berlendir, mengalami luka-luka terinfeksi bahkan timbul bisul, serta radang di seputar dubur dan rektum. "Timbul nyeri dan nyeri semakin terasa saat buang air besar," katanya lagi.

Namun dampak yang paling berbahaya dari seks anal, ungkap Ari, adalah kanker anus. Risiko ini, kata dia, bisa terjadi pada lelaki dan perempuan. Dan perlu diketahui bahwa risiko tersebut lebih tinggi terjadi pada orang di bawah usia 30 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI