Maestro di Galeri Museum Cemara

Esti Utami Suara.Com
Rabu, 16 April 2014 | 22:25 WIB
Maestro di Galeri Museum Cemara
Koleksi lukisan Galeri Museum Cemara (Foto: suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di usianya yang genap 81 tahun pada hari ini, Rabu (16/4/2014) budayawan Toety Heraty, menyumbangkan sesuatu yang sangat berharga bagi Kota Jakarta. Cemara 6 Galeri miliknya hari ini resmi diubah menjadi Galeri Museum Cemara 6. Peresmian dihadiri Deputi Gubernur DKI Jakarta Silviana Murni.

Ini merupakan realisasi dari rencananya, yang ia pertimbangkan sejak setahun lalu. "Saat itu saya berulang tahun yang ke 80. Saya sampaikan niat saya kepada Jokowi. Saya ingin membantu menyumbangkan suatu sarana di Jakarta, yakni berupa Galeri Museum, yang merupakan rumah pribadi saya, agar bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Dan Jokowi menyetujuinya dan meresmikan pada malam ini, ketika usia saya 81 tahun," jelas Toety.

Museum Galeri yang berdiri di atas tanah seluas 1500 meter persegi ini memiliki 300 koleksi lukisan dari sejumlah maestro seperti Basuki Abdullah, Affandi, Kartika Affandi maupun Salim. Lukisan itu merupakan koleksi Toety yang dikumpulkan selama bertahun-tahun.

"50 lukisan Salim ada di sini karena lukisan tersebut terkatung-katung setelah pameran di Taman Ismail Marzuki. tidak dapat dijual karena persyaratan pihak bea dan cukai tidak terpenuhi. Yang lainnya ada yang dikasih oleh pelukisnya, ada juga yang saya beli dengan menyicil," ujar mantan rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) itu.

Di dalam Galeri Museum, yang juga adalah rumah pribadi Toety, dibagi menjadi beberapa ruangan penting dengan nuansa khusus, seperti Woman's Studio, Short Gallery, Long Gallery, Miscellaneus, Music Studio, R.A Oentari Room, dan Roosseno Room.  Di ruang-ruang itulah tersimpan koleksi dari sejumlah pelukis dengan berbagai aliran dan jaman.

Toety berharap, Galeri Museum 6 Cemara ini dapat diteruskan oleh anak-anak dan cucu-cucunya. "Karena galeri museum ini tidak dibiayai oleh pemda, pakai dana pribadi keluarga. Makanya satu-satunya harapan adalah anak dan cucu saya. Agar semuanya dapat terus berjalan, bermanfaat bagi masyarakat luas. Di tengah ibu kota ada tempat bersantai layaknya rumah sendiri," ujarnya.

Selain memperlihatkan koleksi lukisan, di Galeri Museum ini kita juga dapat menikmati fasilitas seperti ruang pameran, perpustakaan, auditorium, ruang rapat, kafe, dan lima kamar homestay yang sewanya hanya Rp. 300.000 saja.

Berbagai pertunjukan seperti tari, musik, sastra juga sesekali digelar di sini. Jika anda tertatik mengunjungi Galeri Museum ini, anda cukup merogoh Rp. 10.000 saja. Dengan harga ini, Toety sudah menyediakan minuman dan snack layaknya tamu pribadinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI