"Aftersex Selfie" Dinilai Mengkhianati Kemesraan

Minggu, 06 April 2014 | 11:40 WIB
"Aftersex Selfie" Dinilai Mengkhianati Kemesraan
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apa yang biasa Anda lakukan setelah bercinta dengan pasangan? Seperti apa penampilan seseorang setelah bercinta, mungkin hanya dirinya yang tahu. Tapi belakangan, seiring dengan demam selfie dunia maya juga ramai dengan sex selfie  dan aftersex selfie.

Dr Chris Chesler, pengajar budaya digital pada University of Sydney, Australia, menilai berbagi foto pascahubungan seksual itu terbilang baru dan merupakan upaya manusia untuk mengeksplorasi kegunaan dari media sosial.

“Ketika platform budaya baru muncul, norma-norma yang berhubungan dengan bagaimana platform itu seharusnya digunakan akan muncul ketika manusia mulai menggunakannya,” kata Chesher.

Chesher menduga tren baru ini sebagai upaya kaum muda untuk mendobrak nilai-nilai yang sebelumnya dianggap tabu. Menurutnya tren selfie adalah bentuk pemberontakan, karena dalam fenomena itu orang berusaha untuk mengambil alih kontrol atas citranya sendiri.

“Ini adalah tentang merebut kendali dalam memproduksi citra diri, bukan menyerahkannya kepada orang lain,” tegasnya.  Hal ini juga berlaku pada  sex selfie ataupun aftersex selfie.

Ya di dunia yang makin dikuasai budaya 'pornografi' mungkin menjadi tak relevan lagi membahas hal yang tabu dan tidak tabu.  Semua orang secara terbuka membicarakan atau mengungkap kehidupan seks mereka.

Tapi masih ada yang merasa risi dengan fenomena ini. Fenomena sex selfie ataupun aftersex selfie dinilai sebagai sebuah pengkhianatan atas 'kemesraaan' yang baru saja dibangun, baik dengan pasangan atau seseorang yang mungkin saja baru ditemui.

Karena setelah hubungan seks, bagi sebagian orang adalah puncak keintiman itu sendiri.

"Tidak ada gunanya melanggar batas-batas jika semua yang Anda lakukan adalah melanggar hal itu sendiri," ujar Harriet Walker, seorang pengamat dari Inggris. (Sumber: dailymail/The Guardian)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI