Suara.com - Pilihan untuk menjadi seorang transgender memang tak mudah. Banyak risiko yang harus dihadapi. Ini juga yang dialami seorang model transgender yang juga seorang advokat sekaligus aktifis transgender, Geena Rocero. Beberapa waktu lalu Rocero membagi pengalamannya bagaimana ia pernah 'ditahan' di sebuah bandara internasional karena paspornya masih menyebutnya sebagai seorang laki-laki. Sementara penampilannya sangat perempuan.
"Saya sempat ditahan selama beberapa jam dan ditanyai siapa sebenarnya saya," ujarnya, dalam sebuah wawancara dengan Huffington Post. Pengalaman tak indah ini terjadi pada tahun 2005 saat Rocero sedang dalam perjalanan dari New York, AS ke Tokyo, Jepang.
Saat itu Rocero masih memegang paspor Filipina, dan pemerintah Filipina tidak membenarkan adanya perubahan nama dan jenis kelamin. Sehingga, meski Rocero telah memilih menjadi transgender sejak umur belasan, jenis kelaminya tetap disebutkan sebagai laki-laki. Ia mengaku kejadian ini menumbuhkan kesadaran pada dirinya. Tapi Rocero tak segera mengisahkan cerita itu, karena menurutnya saat itu ia merasa belum siap. "Ini sangat tak manusiawi," ujarnya.
Rocero menambahkan kejadian ini terjadi setahun sebelum ia pindah menjadi warganegara AS pada 2006. Dan keputusan untuk pindah ke AS, seolah menjadi pengesahan bagi pilihannya. "Saat pertama kali saya pindah ke AS dan bekerja sebagai model, saya akhirnya bisa mengubah nama dan status jenis kelamin saya. Saya akhirnya merasa penampilan luar saya sesuai dengan kebenaran di dalam diri saya," ujarnya sambil menambahkan itu baru merupakan langkah awal. Rocero kemudian makin aktif memperjuangkan hak-hak kelompok transgender. (Sumber: CNN)