Suara.com - Kelahiran buah hati bagi banyak orang akan memperkuat hubungan sepasang suami istri. Tapi kadang sebuah kelahiran apalagi kelahiran anak pertama, justru menimbulkan masalah dalam hubungan pasangan suami istri. Apalagi jika belum ada kesepakatan sebelumnya.
Tak bisa dipungkiri, kehadiran seorang anak akan membawa perubahan dalam hubungan suami-istri. Dan tak semua pasangan siap menghadapinya. 'Menangani' bayi yang baru lahir bahkan kadang sering memicu ketegangan dalam hubungan suami istri, apalagi pada mereka yang tak memiliki pengalaman sebelumnya.
Menyiapkan diri dan pasangan menyambut kelahiran si kecil, sangat penting agar kelahirannya tidak justru membawa keretakan dalam perkawinan Anda.
Kelahiran seorang anak, mau tak mau akan memaksa orang tuanya beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Kehadiran si kecil akan menyita waktu Anda. Jangan mengeluh jika Anda harus sering terbangun atau malah berjaga sepanjang malam untuk menjaganya. Ya setelah si kecil lahir, waktu untuk diri sendiri pasti akan sangat berkurang atau bahkan tak ada sama sekali. Seorang ibu tentu tak lagi sebebas sebelumnya, bahkan untuk sekedar membaca buku yang disukainya. Kondisi ini sering memicu stres pada banyak pasangan muda, apalagi pada mereka yang tak siap.
Hal lain yang sering dikeluhkan pasangan yang baru dikaruniai anak adalah berkurangnya kesempatan untuk bermesraan. Kelahiran si kecil juga membuat banyak perempuan kehilangan gairah seks, karena sibuk mengurus si kecil. Akibatnya pasangannya bisa-bisa merasa diabaikan. Di sini pentingnya pengertian dari para suami!
Masalah lain yang mungkin timbul adalah perbedaan bagaimana cara menangani si kecil. Ayah biasanya akan 'mengalah', meski demikian tak tertutup kemungkinan hal ini akan memicu benih-benih perpecahan. Tapi tak perlu terlalu khawatir, karena semua itu bisa diatasi jika ada komunikasi yang baik dengan pasangan Anda. (Sumber: boldsky.com)