Suara.com - Frank Cullotta, seorang mantan pembunuh bayaran mafia di Las Vegas, Amerika Serikat memutuskan untuk menjadi pemandu wisata ketika usianya telah uzur.
Cullota pernah bekerja untuk Tony Spilotro, seorang mafia besar di Chicago, AS. Kekejaman Spilotro bersama Cullotta, pernah diabadikan dalam film "Casino" oleh sutradara Martin Scorsese.
Ketika Spilotro dikejar-kejar oleh sesama mafia dan polisi, Cullotta bermain cerdik. Dia menyerahkan diri kepada FBI dan mau bekerja sama. Dan ketika Spilotro bersama adiknya ditemukan tewas dibantai di tengah kebun jagung, Cullotta sadar bahwa pilihannya bijaksana.
Kini setelah merasa dirinya aman, lelaki berusia 75 tahun itu muncul kembali di Las Vegas, dari tempat persembunyiannya di California. Tetapi kali ini dia tidak lagi menjadi mafia, dia mencoba peruntungan baru sebagai pemandu wisata sembari menjual biografinya yang menceritakan kehidupan mafia di masa dia muda.
Meski demikian Cullotta mengakui hidup dan berbisnis tur wisata mengikuti peraturan tidak mudah.
"Menjalani hidup legal ternyata menantang. Kadanag-kadang hidup legal tidak sepenuhnya legal. Saya selalu berusaha melawan sistem demi berbagai alasan, tampaknya tak ada yang ingin saya hidup legal," kata dia dalam wawancara dengan Daily Beast, Sabtu (29/3/2014).
Layanan tur Cullotta dinamai “The Real Story Behind ‘Casino’ Told in Frank Cullotta’s Own Words.” Mereka yang mengikuti tur itu akan mendapat kesempatan untuk mewawancarai Cullotta, mendapat tanda tangannya, dan selembar kertas salinan berisi tanda tangan para bintang film "Casino".
Salah satu tempat yang dilewati tur Cullotta adalah rumah kediaman Sherwin "Jerry" Lisner, seorang penipu yang dibunuh Cullotta pada 1979, atas perintah Spilotro. (Daily Beast)