Suara.com - Apa binatang paling mematikan di dunia. Ternyata bukan hiu putih, harimau, singa atau predator lainnya. Tetapi binatang paling mematikan itu justru binatang kecil, yang memiliki racun yang mematikan. Mulai lalat tse-tse, katak beracun hingga kerbau endemik di Afrika masuk dalam
Berikut lima binatang yang paling mematikan, sebagaimana dikutip dari all-that-is-interesting.com.
1. Lebah raksasa
Binatang ini mungkin hanya sebesar jempol anak-anak, atau sebesar burung emprit dan mampu terbang dengan kecepatan 25 mil (sekitar 40 kilometer per jam) saat sedang mengejar makhluk yang mengusiknya. Di Jepang, lebah ini menyebabkan sejumlah kematian setiap tahunnya. Sengatan lebah raksasa ini bisa berakibat fatal. Ini akibat zat peptida cytolytic yang mampu mengobrak-abrik kinerja jaringan sel tubuh kita.
2. Lalat Tsetse
Lalat Tsetse banyak ditemukan di sejumlah negara di Afrika. Lalat pengisap darah ini mampu menyebarkan penyakit tidur baik pada manusia maupun pada mamalia lainnya.
Penyakit tidur atau kala azar, selain menyebabkan gangguan syaraf juga bisa memicu berbagai penyakit lainnya seperti ginjal dan sistem pencernaan. Penyakit tidur merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di banyak negara di Afrika.
3. Katak pemanah beracun
Katak ini dikenal dengan warna tubuhnya yang cemerlang. Ada hampir 100 jenis katak pemanah, yang namanya diambil dari warna, ukuran dan racun yang mereka miliki. Tapi semua spesies itu memiliki ciri yang hampir sama, yakni organisme aposematic, yang artinya warna kulit mereka adalah bentuk adaptasi untuk melindungi diri dari predator.
Dan dari semua spesies ini, yang paling beracun adalah katak pemanah emas beracun. Seekor katak pemanah emas memiliki racun yang mampu membunuh 10 manusia dewasa. Tapi kini katak ini sudah mulai punah, sementara para ahli belum berhasil mengungkap misteri bagaimana racun itu bekerja. Yang pasti kulit mereka dilapisi semacam racun alkaloid yang mematikan.
4. Siput kerucut
Selintas siput kerucut, mungkin mata kita akan menangkap cangkangnya yang rumit. Menyentuhnya, kita akan langusng terkejut dengan akibatnya. Conus geographus, demikian nama latin siput kerucut, bisa tumbuh hingga sepanjang 4-6 inci (10-15 centimeter) dan banyak ditemukan di terumbu karang di kawasan perairan Indo-Pasifik.
Bentuknya memang tak beda jauh dengan siput umumnya, tapi siput kerucut memiliki racun yang sangat berbahaya. Siput kerucut melumpuhkan mangsanya dengan menyuntikkan racun lewat gigi harpunnya. Namun ketimbang menggigiti mangsanya, siput kerucut justru menelan utuh mangsanya. Jika mengenai manusia, racun siput kerucut yang
disebut neurotoksin, bisa berakibat fatal. Sejumlah kematian dilaporkan terjadi setiap tahun akibat siput ini.
5. Kerbau liar
Kerbau yang satu ini sangat berbeda dengan kerbau peliharaan. Tubuhnya pendek, berbulu tebal dengan tanduk besar yang sepenuhnya matang ketika mencapai usia 7tahun. Kerbau liar ini sangat tidak terduga dan sangat berbahaya. Kekuatannya, tak boleh diremehkan. Bahkan di kalangan warga Afrika banteng ini dijuluki 'big five' selain singa, gajah Afrika, macan tutul dan badak. Pemburu yang berhasil melumpuhkan kerbau liar sangat dihormati di kalangan mereka.