Semua lauk pauknya ini tak hanya lezat dan empuk, tetapi juga beraroma semerbak khas rempah yang begitu menggugah selera.
"Resepnya karena kami memasaknya dengan menggunakan kayu bakar untuk mempertahankan rasa aslinya. Selain itu, nasi akan beraroma lebih harum dibandingkan memasak dengan kompor modern," cerita Komala.
Kelezatan masakan tradisional Jakarta ini, dapat Anda nikmati dengan harga sangat terjangkau.
Bagaimana tidak, sepiring nasi ulam hanya dihargai Rp5000. Sedangkan untuk lauk pauknya bervariasi. Semur daging, goreng ayam, dan empal ikat misalnya, masing-masing dijual dengan harga Rp12.000. Gorengan tempe dan tahu Rp2000. Semur jengkol Rp1000 per buah. Sedangkan semur telur dan telur balado Rp 4000. Cukup murah kan?
Kedai Nasi Uduk dan Nasi Ulam Ibu Yoyo saat ini dikelola oleh Komala yang merupakan generasi ketiga dari Ibu Yoyo. Usaha kuliner ini, kata dia, mulanya dirintis pada tahun 1951 oleh H. Damro yang akrab disapa Yoyo.
Hingga saat ini, sudah banyak pengunjung yang menyantap kelezatan masakannya. "Yang datang itu memang banyaknya orang Tionghoa. Tapi kalau siang dan sore, banyak orang kantoran yang makan," ujar Komala.
Aryo, salah satu penggemar nasi ulam mengaku, sangat senang masih ada hidangan khas Betawi yang memang sudah jarang ditemukan.
"Nasi ulam ya terkenalnya di sini. Rasanya enak, unik juga. Lauknya juga banyak. Jadi mau setiap hari ke sini juga enggak bosan. Apalagi deket sama kantor saya," ujarnya.
Bila Anda Tertarik mencicipi keunikan rasa nasi ulam tersebut, bisa mendatangi Kedai Ibu Yoyo yang buka setiap hari mulai pukul 07.00 - 22.00 WIB. Selamat mencoba!