Menjadi Fashionista layaknya Ibu Teresa

Esti Utami Suara.Com
Minggu, 30 Maret 2014 | 13:36 WIB
Menjadi Fashionista layaknya Ibu Teresa
Ilustrasi konsumen yang cerdas (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah masyarakat yang begitu mengagungkan penampilan membuat banyak orang menjadi begitu konsumtif. Demi memuaskan hasratnya pada penampilan, banyak perempuan yang lantas kehilangan 'kecerdasannya'.

Sebenarnya  dua hal ini bisa berjalan seiring. Anda tetap menjadi konsumen yang bertanggung jawab tanpa harus menurunkan selera busana Anda. Berikut sejumlah langkah yang bisa Anda lakukan untuk menyeimbangkan hasrat Anda pada dunia modeling,  dengan tetap menjadi konsumen yang bertanggung jawab.

Pilih produk yang dihasilkan secara bermoral
Lakukan riset kecil-kecilan, untuk mencari peruhaan fashion yang sesuai dengan standar moral Anda. Penuhi kepedulian sosial Anda dengan membeli produk yang banyak 'beramal'. Informasi ini bisa Anda dapatkan dari situs Goodness 500, yang setiap tahun merilis 500 perusahaan/pengusaha yang paling banyak mendonasikan uangnya untuk kegiatan amal, serta penghargaan mereka pada perbedaan, juga kebijakan non diskriminasi di lingkungan kerja mereka.

Anda juga bisa menjadi konsumen yang bertanggung jawab, dengan tidak membeli produk dari perusahaan yang mengeksploitasi tenaga kerja murah dan memaksa pekerjanya bekerja dalam kondisi yang tidak sehat. Jika ragu, cari barang yang bersertifikat. Ini tidak saja membuat pakaian yang Anda beli ramah lingkungan tapi juga dibuat oleh buruh yang dihargai hak-haknya.

Membeli barang bekas
Ini adalah etika terbaik, karena memanfaatkan kembali barang bekas berarti mengurangi sampah. Jadi ketika sedang sedang mencari mantel cantik atau tas vintage, selalu ingat toko baju bekas. Di Jakarta, toko ini bisa ditemui di Kawasan Pasar Baru. Toko-toko di sana memiliki persediaan tak terbatas untuk memenuhi selera busana Anda.

Hindari busana yang dibuat dengan 'membantai' binatang
Mantel bulu memang atau tas kulit memang menggiurkan. Tapi, mengabaikan nasib binatang atas nama fashion sangat-sangat kurang etis.

Memilih busana yang ramah lingkungan
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa merek pakaian terkemuka terus menggunakan bahan kimia yang tak ramah untuk alam dalam proses produksi mereka. Anda juga bisa menjadi konsumen yang atis dengan menghindari pakaian yang terbuat dari bahan sintetis dan lebih memilih bahan alami atau bahan daur ulang.

Memberdayakan isi lemari Anda
Anda bisa memaksimalkan koleksi Anda, dengan menambahkan sentuhan pada pakaian lama Anda. Dan sebelum Anda melemparkan mereka di tempat sampah, menyumbangkan atau menjual pakaian lama dan aksesoris ke toko-toko bekas atau badan amal lokal.

Membeli produk lokal
Produk yang didatangkan dari tempat jauh membutuhkan energi lebih besar dibanding produk lokal. Harganya biasanya juga lebih mahal, jadi selalu upayakan untuk membeli produk lokal untuk busana Anda.

Jangan membeli kecuali memang membutuhkan
Jangan pernah tergoda tawaran potongan harga. Belilah pakaian yang memang Anda butuhkan, dan perlu bagi Anda untuk memilih kualitas dibanding kuantitas. Ini akan mengurangi sampah yang Anda hasilkan.  (Sumber: Huffington Post)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI