Suara.com - Anda atau siapa pun pasti pernah meragukan kadar cinta sang kekasih, atau pernah pula penasaran ingin mengetahui tentang perasaan orang yang sedang Anda taksir.
Bila Anda mengalami hal ini, saat ingin menguap lantaran mengantuk cobalah berada di dekatnya lalu menguaplah.
Jika si dia tidak menguap kembali, mungkin hubungan kalian memang berada dalam kesulitan.
Indikasi serupa berlaku pula pada orang yang sedang ditaksir. Bila orang tersebut tidak langsung menguap setelah Anda menguap, bisa jadi dia memang tidak punya minat yang sama terhadap Anda.
Setidaknya itulah kesimpulan yang ditunjukkan oleh sebuah studi terkini yang menyebutkan bahwa menguap bisa menular seperti dilaporkan NPR yang dilansir dari mnn.com
Studi yang dilakukan para peneliti di University of Pisa pada tahun 2011 ini, melibatkan 109 lelaki dan perempuan dari berbagai negara. Para peneliti dengan cermat mengamati pola menguap para peserta.
Mereka menemukan bahwa menguap menular terutama ketika berada dekat keluarga seperti orangtua, saudara dan anak-anak. Ketika satu anggota keluarga menguap, kemungkinan yang lain akan menguap juga.
Kasus menguap menular ini kurang umum terjadi di antara teman-teman, dan lebih jarang lagi terjadi di antara orang asing atau kenalan.
Studi ini juga menemukan bahwa tidak semua menguap menular diciptakan sama. Semakin dekat hubungan itu, semakin cepat pula pergerakan menguap antara pengirim dan penangkap.
Jadi, waktu tunda antara menguap berpotensi dapat memberitahu banyak tentang kedekatan hubungan tersebut. Apakah Anda sekadar teman, teman kencan atau teman tapi mesra?