Suara.com - Lynne Tolley adalah cucu Jack Daniel, pembangun merek minuman terkenal itu. Itu sebabnya, lidah Tolley sudah terbiasa dengan minuman keras ini sejak ia masih kanak-kanak.
"Mama selalu menggunakan sedikit Jack Daniel's dan mengulaskannya ke gusi saat saya sakit gigi. Jadi saya sudah sejak lama mengenal rasa itu," ujarnya.
Tapi ini bukan satu-satunya alasan, mengapa Tolley dipercaya sebagai salah satu master di divisi yang bertugas mencicipi (tester) Jack Daniel's. Sebelum masuk ke perusahaan yang dibangun kakeknya itu, Tolley juga mengambil pendidikan formal di bidang makanan dan nutrisi di Universitas Georgia.
Dan, Tolley baru dipercayai sebagai tukang cicip setelah 10 tahun bekerja di perusahaan keluarga itu. Bahkan, ia harus menjalani prosedur seperti pencicip lainnya, termasuk masa percobaan selama setahun. Tapi bakat Tolley akhirnya mengantarnya menjadi salah satu master tester Jack Daniel's, posisi yang sangat diimpikan penggemar para penggemar minuman ini.
"Yah, saya tidak terlalu buruk, bukan?" ujarnya sebagaimana dikutip Huffington Post.
Tolley, yang kini berumur 64 tahun, sudah hampir 20 tahun bergabung dalam kelompok kecil, yang bertanggung jawab atas kualitas setiap botol Jack Daniel's yang dilempar ke pasaran. Total ada 80 orang dalam kelompok ini, dan lebih separuhnya adalah kaum hawa.
"Perempuan memiliki pengecapan yang lebih bagus, karena kami lebih peka terhadap bau dan rasa," ujarnya sambil menambahkan kepekaan indera penciuman menjadi hal penting untuk seorang tester.
"Kami semua bisa membau jika ada yang berbeda. "Saya mengenal baik aroma karamel, maple, oak dan semacam rempah di sana. Jika saya membau kombinasi aroma itu saya yakin ini adalah wiski yang bagus," ujarnya.
Tapi, menurut Tolley, kualitas wiski tak melulu ditentukan aromanya. Untuk memastikan wiski yang dihasilkan adalah yang terbaik, Tolley dan anak buahnya menyesap setiap sample. Setelah rasanya terjejak mereka akan membuang dari mulutnya.
Setiap ganti sample, Tolley dan kawan-kawannya selalu berkumur dengan air putih. "Kami tidak ingin merusak rasanya. Dan setiap penggemar wine akan selalu membersihkan gelas yang dipakainya," tegasnya. Setelah itu Tolley memiliki kebiasaan untuk membaui punggung tangannya untuk menetralkan indra penciumannya.