Suara.com - Hidup sendirian, atau yang dalam satu sisi disebut melajang, sebenarnya bisa punya banyak makna. Bagi sebagian orang, hal ini bisa disebut sebagai pilihan, yang sekaligus menunjukkan kekebasan dan kemandirian secara finansial, juga kesempatan untuk terhindar dari kompromi-kompromi kehidupan. Sebaliknya, bagi orang lain, hidup sendiri (single) juga bisa disamakan dengan kesepian, atau bahkan terisolasi dari masyarakat.
Bolehlah jika dalam konteks ini ada yang ingin mengingat film Bridget Jones's Diary. Tapi barangkali juga sekadar "pengobat kegalauan", daftar 10 negara dengan persentase single terbanyak di dunia yang dihimpun situs TheRichest.com ini, cukup menarik untuk disimak. Berikut daftarnya:
10. Brasil (warga yang hidup single mencapai 10%)
Sebagian besar "penghuni" angka persentase tersebut ada hubungannya dengan wilayah Amazon, di mana justru hidup suku terasing yang menurut sebagian pakar adalah kelompok manusia paling terisolasi di planet ini. Sementara, seiring kebijakan pemerintah Brasil, wilayah Amazon yang terus berupaya dijaga keasliannya sendiri kini kian diperluas. Walau begitu, ada sedikit catatan bahwa di daerah berpenduduk padat, bahkan di perkotaan Brasil pun, pilihan untuk hidup sendiri belakangan kian diminati pula.
9. Kenya (15%)
Pada tahun 2005 lalu, lembaga PBB pernah menulis soal meningkatnya jumlah orang tua yang hidup sendirian di Kenya. Banyak di antara mereka bahkan diketahui hidup dalam kondisi keseharian yang membuat miris. Sesuatu yang hingga kini masih berlanjut, bahkan setelah pemerintah setempat coba meluncurkan sejumlah program yang bertujuan membantu warganya yang menderita dalam kesepian tersebut.
8. Afrika Selatan (24%)
Persidangan Oscar Pistorius mungkin menjadi salah satu tayangan TV paling ditonton belakangan, meski bagi hampir seperempat warga Afsel, tontonan itu harus disaksikan sendirian. Peningkatan populasi negara itu yang mencapai hampir 10 juta dalam satu dekade terakhir, tampak tak sejalan dengan meningkatnya pula pilihan hidup sendiri di sana. Sementara justru, dalam catatan tahun 2008, pasar perumahan tercatat menurun di sana.
7. Rusia (25%)
Meningkatnya generasi muda usia 20-an di Rusia yang memilih untuk hidup sendiri, sekaligus menjadi faktor terbesar stabilnya jumlah populasi mereka. Tepatnya, ketimbang buru-buru menikah muda, banyak yang memilih hidup sendiri serta fokus pada pengembangan karier mereka. Mungkin hanya kalangan profesional di Moskow yang harus sedikit merasakan beratnya hidup sendiri, karena belakangan kota itu sudah menjadi salah satu kota berbiaya hidup tertinggi di dunia.
6. Kanada (27%)
Terus dan kian bertambahnya jumlah warga Kanada yang memilih untuk hidup sendiri, dalam beberapa tahun terakhir bahkan sudah kerap menjadi topik artikel di berbagai suratkabar setempat. Sebagian berpendapat kecenderungan ini menunjukkan peningkatan populasi yang mandiri dan aman secara finansial. Sementara sebagian lainnya jusru berpandangan ini sebagai wujud "erosi di dalam (nilai-nilai hidup) masyarakat".
5. Amerika Serikat (28%)
Untuk yang satu ini, berdasarkan berbagai tayangan di TV dan melalui sejumlah film, mungkin sudah cukup banyak warga dunia lainnya yang tahu dan maklum. Lihat sajalah misalnya lewat karakter Carrie Bradshaw di serial Sex and the City. Kalangan imigran mungkin masih lebih memilih untuk tinggal bersama-sama dengan yang lain, sementara hidup sendiri tampak kian menjadi pilihan bagi warga kelahiran Amerika.
4. Italia (29%)
Sebegitu besarnya proporsi warga Italia yang hidup sendiri, membuat wajar jika kesepian menjadi salah satu problema utama negeri itu (seperti pernah dibahas oleh profesor Sosiologi asal Belanda, Theo van Tilburg). Penyebaran penduduk Italia sendiri diketahui tidak merata, dengan hampir separuh warganya tinggal di bentang kawasan Lembah Po.
3 Jepang (31%)
Angka rata-rata jumlah orang dalam satu keluarga di Tokyo belakangan disebut sudah berada di bawah 2, yang dengan demikian membuatnya sebagai kota besar dengan warga "paling kesepian" (sendirian) di dunia. Bahkan menakutkannya, belakangan ada fenomena "Kodokushi" yang terus berkembang di sana, di mana seseorang meninggal sendiri dan mayat mereka tak ada yang menemukan hingga jangka waktu lama. Di Jepang pula, pilihan hidup sendiri berkorelasi dengan rendahnya angka pernikahan, serta fakta bahwa hubungan seks juga paling jarang dilakukan.
2. Inggris (34%)
Sejak memasuki era modern, pernikahan berumur panjang seperti yang kerap dilukiskan dalam literatur klasik Inggris, kian jarang ditemukan. Kendati bagi generasi muda khususnya, masalah hidup sendiri ini tidak mudah, terutama terkait urusan biaya tempat tinggal. Namun, sebagian orang menganggap pilihan itu justru banyak diambil demi memanfaatkan secara maksimal jaminan sosial pengangguran yang disediakan negara.
1. Swedia (47%)
Akhirnya, inilah dia negara dengan angka persentase single terbesar di dunia, yang bahkan mencapai hampir separuh warganya. Hidup sendirian di Swedia bahkan sudah bisa disebut semacam norma tersendiri. Walau begitu, pemerintah negeri itu sebenarnya sudah coba membatasinya, antara lain dengan menawarkan "Fardknappen", sebuah konsep rumah bersama milik komunitas, di mana warga Swedia bisa tetap tinggal sendiri di apartemennya, tetapi punya akses juga ke wilayah bersama. Namun, bagaimana hasilnya terhadap preferensi hidup sendiri, sejauh ini masih belum jelas. (The Richest)