Suara.com - Para peneliti mengatakan penggunaan parasetamol selama kehamilan mempengaruhi perkembangan saraf dan menyebabkan disfungsi perilaku bayi. Perubahan atau gangguan perilaku ini akan terlihat setelah bayi dilahirkan.
Kesimpulan tersebut didapat setelah para penulis mempelajari data 64.322 anak-anak dan ibu-ibu yang dihimpun di Danish National Birth Cohort (1996-2002).
Para orangtua melaporkan masalah perilaku anak pada kuesioner, dan diagnosa perubahan perilaku anak (HKD) dan resep obat ADHD (gangguan pemusatan perhatian). Lebih dari setengah dari ibu juga dilaporkan menggunakan acetaminophen (parasetamol) saat hamil.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan, penggunaan acetaminophen selama kehamilan tampaknya terkait dengan risiko yang lebih tinggi dari diagnosa perubahan perilaku pada anak. Perubahan perilaku ini, seperti dilansir dari Medic Magic, akan semakin terlihat saat anak berusia 7 tahun.
Risiko tersebut meningkat ketika ibu menggunakan acetaminophen di lebih dari satu trimester selama kehamilan.
Perlu diketahu, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan.
Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri.
Beberapa kriteria yang lain sering digunakan adalah suka meletup-letup, aktivitas berlebihan, dan suka membuat keributan.